Gerakan Brave Pink Hero Green makin menggema di jagat dunia maya. Gerakan yang menjadi simbol perlawanan dan solidaritas di Indonesia ini berhasil menyentuh hati banyak orang, termasuk para selebriti Tanah Air.
Mereka bahkan ikut mengganti profil picture Instagram dengan warna Brave Pink dan Hero Green. Brave Pink terinspirasi dari sosok perempuan paruh baya bernama Ibu Ana yang mengenakan jilbab berwarna pink.
Ia tampil berani dengan berdiri tegak di depan barikade polisi dan menyuarakan aspirasi rakyat sambil membawa bendera merah putih, saat aksi demo pada tanggal 28 Agustus lalu. Aksi heroiknya pun menjadi sorotan publik.
Sementara, Hero Green terinspirasi dari kisah tragis yang dialami oleh seorang pengendara ojek online (Ojol), Affan Kurniawan, yang tewas usai dilindas kendaraan taktis Brimob.
Insiden ini terjadi di kawasan Pejompongan, Jakarta Pusat saat aksi demo yang pecah dan berujung ricuh. Affan sendiri tengah menerima order pengantaran makanan sesaat sebelum rantis brimob menghantam tubuhnya dan melindasnya, hingga akhirnya ia mengembuskan napas terakhirnya di RSCM.
Berikuit 5 selebriti yang ikut meramaikan gerakan Brave Pink Hero Green di Media Sosial
Musisi sekaligus aktris berbakat ini menunjukkan dukungan penuh dengan mengganti profil picture Instagram dengan warna Brave Pink dan Hero Green.
Dalam postingannya di Instagram, Eva juga memberikan kritik keras kepada DPR yang ia sebut sebagai Dewan Penghisap Rakyat.
"Bukan wakil, tapi perampok legal, parasit korporat berseragam formal yang menari di atas tulang punggung rakyat," tulis Eva Celia.
Nicholas Saputra termasuk aktor yang ikut meramaikan gerakan ini. Bahkan bintang film AADC ini juga sudah bersuara terkait insiden tragis yang membuat nyawa Affan melayang.
Ia mendesak Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo, agar mundur dari jabatannya. Permintaan ini diunggah Nicholas lewat akun X pribadinya.
Sherina Munaf juga menyoroti tragedi yang dialami oleh Affan Kurniawan. Kepergian Affan secara tragis menorehkan luka mendalam di hati masyarakat.
Ia menilai aparat kepolisian yang seharusnya melindungi masyarakat, malah melakukan tindak kekerasan bahkan membuat nyawa seorang manusia hilang.
"Ga tau lagi kalau seperti ini masih juga dinormalisasikan. Ga tau lagi kalau bersuara soal ketidakadilan itu dicap terlalu idealis. Ga tau lagi kalau kekerasan yang terdokumentasi nyata ini masih bisa dilihat sebelah mata. Mau sampai kapan pura-pura semua baik-baik saja?" tulis Sherina.
"Aparat seharusnya melindungi rakyatnya, bukan mengambil nyawa seseorang yang tengah bekerja banting tulang," lanjutnya.