Jakarta, CNBC Indonesia - Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan bahwa pasar keuangan, termasuk pasar saham, Indonesia sudah tenang dan terkendali setelah dinamika sosial dan politik pada akhir minggu lalu, 28-31 Agustus 2025.
Airlangga didampingi oleh Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Iman Rachman, Kepala Eksekutif OJK Inarno Djajadi, pengusaha Jusuf Hamka, Sesmenko Susiwijono Moegiarso.
Airlangga memberikan perkembangan terkini perekonomian Indonesia selepas demonstrasi yang berujung ricuh pada akhir minggu lalu. Menurut Airlangga perekonomian ekonomi tetap solid.
Selepas paparan, ketika ditanya jurnalis mengapa sosok Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati tidak ikut hadir, Airlangga menjawab bahwa pasar sudah tenang dan semua hal sudah dipaparkan.
"Pasar sudah tenang, semuanya sudah jelas," kata Airlangga saat ditanya soal kehadiran Sri Mulyani.
Adapun, Airlangga mengatakan fundamental ketahanan ekonomi Indonesia tetap solid dengan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,12% pada kuartal II-2025.
"Secara fundamental Indonesia ketahanan solid pertumbuhan ekonomi kuartal II-2025 5,12%, dengan indikator utama hari ini kita monitor PMI sudah bali diatas 50 %-51,5% didukung oleh ekspansi output dan permintaan baru bulan Juli kemarin sudah berbalik dan IHSG momentum selama minggu kemarin mencapai all time high," kata Airlangga, Senin (1/9/2025).
Bahkan, pada tanggal 25 Agustus 2025, IHSG menguat ke level 7.926 dan tercatat terus menguat 0,2% pada 28 Agustus 2025. Baru kemudian, pada 29 Agustus 2025, IHSG baru turun ke level 7.830. Ini menandakan situasi tetap terkendali.
Kemudian, Airlangga menuturkan inflasi tetap terkendali di Agustus. Sementara itu, nilai tukar rupiah tetap stabil di level Rp 16.400 per dolar. Lebih lanjut, Airlangga menunjukkan kenaikan belanja retail. Ini ditopang oleh program diskon 17% dan event-event perdagangan.
Dari investasi, impor barang modal tumbuh 32,5%, diikuti oleh tingginya perputaran uang di berbagai provinsi.
"Ini menunjukkan tingginya tingkat pertumbuhan dan ekonomi secara spasial," katanya.
(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pemerintah Angkat Suara Usai OECD Pangkas Perkiraan Pertumbuhan Ekonom