Angka Kematian Kanker Payudara Masih Tinggi, Pakar Sebut 2 Faktor di Baliknya

6 hours ago 1
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

Liputan6.com, Jakarta Kematian akibat kanker payudara masih lebih tinggi dibandingkan kanker serviks dan kanker ovarium pada kanker perempuan. Berdasarkan data Global Cancer 2022, ada 66.271 kasus kanker payudara yang tercatat, angka kematian berada pada 22.598 kasus.

Menurut dosen Ilmu Penyakit Dalam di Fakultas Kedokteran Universitas Sebelass Maret Solo dr Agus Jati Sunggoro SpPD-KHOM, FINASIM tingginya angka kematian kanker payudara di Tanah Air tak bisa dilepaskan dari rendahnya angka deteksi dini dan sistem kesehatan nasional yang belum adaptif.

Agus menyebut banyak pasien berobat ketika kanker sudah memasuki stadium lanjut, umumnya stadium 3 atau 4.

"Salah satu penyebabnya adalah persepsi yang keliru di masyarakat rasa takut, malu, atau bahkan enggan untuk memeriksakan diri sejak awal," kata Agus dalam keterangan tertulis.

Padahal, pemerintah melalui Kementerian Kesehatan telah menyediakan program skrining gratis untuk empat jenis kanker, termasuk kanker payudara.

Melihat hal itu, Agus mengingatkan bahwa amat penting adanya kampanye edukatif yang konsisten agar masyarakat memahami pentingnya deteksi dini kanker payudara. Bila diketahui pada stadium awal maka bisa meningkatkan peluang kesembuhan. 

Deteksi Dini Kanker Perlu Didukung Aspek Lain

Ketersediaan program deteksi dini kanker saja tidak cukup. Agar benar-benar berdampak, perlu dibarengi dengan upaya yang konsisten dan menyentuh akar persoalan.

Diantaranya peningkatan kapasitas tenaga medis di layanan primer, distribusi pelatihan yang merata hingga ke pelosok.

Harapan agar Akses Obat Inovatif Bisa Diakses Pasien Kanker

Agus juga menyorot mengenai dukungan pemerintah agar para tenaga medis bisa mengakses terhadap berbagai temuan pengobatan inovatif yang terus berkembang saat ini.

Sayangnya, kebanyakan obat inovatif untuk kanker payudara  umumnya baru dapat diakses oleh pasien dengan kemampuan finansial tinggi. 

"Tantangannya kini adalah bagaimana memastikan kemajuan ini dapat diadopsi secara merata di Indonesia," kata Agus.

Meski regulasi sudah ada tapi implementasinya di lapangan kerap menghadapi kendala. Salah satu contoh yang beliau soroti adalah Trastuzumab, obat yang bekerja dengan cara menghambat atau menghentikan pertumbuhan sel kanker.

 “Obat ini sebetulnya sudah masuk FORNAS (Formularium Nasional)  dan direkomendasikan untuk pasien stadium awal sebagai terapi pencegahan kekambuhan. Tapi di lapangan, BPJS baru menanggungnya untuk pasien stadium lanjut,” jelas Agus.

Rumah sakit pun masih ragu menerapkan karena belum ada petunjuk teknis yang memastikan biaya akan ditanggung. Padahal saat ini sudah berkembang pengobatan inovatif yang lebih mutakhir yaitu Trastuzumab Deruxtecan (T-DXd).

Berdasarkan uji klinis fase III DESTINY-Breast04, obat ini terbukti dapat memperpanjang median progression-free survival (angka ketahanan hidup tanpa progresi penyakit) pasien HER2-low menjadi 9,9 bulan. Angka ini hampir dua kali lipat dibandingkan kemoterapi standar dan meningkatkan angka keseluruhan harapan hidup hingga 23,4 bulan.

Obat ini telah tersedia di Indonesia, namun belum masuk dalam cakupan pembiayaan BPJS sehingga hanya dapat diakses oleh pasien yang memiliki kemampuan finansial.

Read Entire Article