Aparat Masuk Kampus Tanda Kemunduran Demokrasi dan Kebebasan Akademik

2 hours ago 1
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

SEKOLAH Tinggi Hukum (STH) Indonesia Jentera menilai demokrasi dan kebebasan akademik menunjukan tanda-tanda kemunduran setelah aparat bersenjata menyerbu kampus Universitas Islam Bandung (Unisba) dan Universitas Pasundan (Unpas) di Jalan Tamansari, Kota Bandung, pada Senin malam, 1 September 2025.

Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca

Ketua STH Indonesia Jentera Aria Suyudi mengatakan dua puluh lima tahun sejak Reformasi 1998, Indonesia justru mengalami tanda-tanda kemunduran demokrasi dan kebebasan berpendapat. Sebab, mahasiswa dan masyarakat sipil yang bersuara kritis diperlakukan sebagai ancaman keamanan. 

“Tindakan ini mengingatkan pada pola lama: penegakan hukum tanpa nalar hukum, di mana aparat bertindak represif tanpa memahami bahwa hukum seharusnya melindungi, bukan menakut-nakuti, mengancam, apalagi melukai,” kata Aria dalam keterangan tertulis pada Rabu, 3 September 2025.

Menurut Aria, negara seharusnya menjadi penjamin bahwa kampus adalah ruang aman, bukan arena yang terkontaminasi gas air mata, terkoyak oleh peluru, atau hancur dilindas baja alat negara.

“Ironisnya, kemunduran ini justru kembali menembus kampus, ruang yang seharusnya menjadi benteng kebebasan akademik dan otonomi keilmuan,” kata Aria. 

Padahal, kata dia, regulasi jelas mewajibkan perguruan tinggi untuk menjamin keamanan, kenyamanan, dan kesejahteraan sivitas akademika, serta melarang segala bentuk kekerasan di perguruan tinggi dan mewajibkan penciptaan lingkungan belajar yang inklusif, dan bebas intimidasi. 

Ia mengatakan fakta di lapangan menunjukkan aparat justru melanggar prinsip-prinsip tersebut. STH Indonesia Jentera menekankan kebebasan akademik merupakan ekosistem penting bagi pendidikan hukum yang merupakan fondasi pembangunan hukum. 

“Serangan ke kampus menegaskan bahayanya penegakan hukum tanpa nalar hukum,” ujarnya. “Ketika polisi masuk ke ruang akademik tanpa dasar, yang hilang bukan hanya rasa aman mahasiswa, tetapi juga sendi utama negara hukum.”

Aria mengingatkan bahwa situasi ini menuntut sikap tegas dari komunitas akademik dan kampus hukum. Menurut dia, perguruan tinggi harus berdiri di garis depan membela kebebasan akademik. Tidak cukup hanya mengajar teori Rule of Law di kelas.

“Kita harus memastikan prinsip itu hidup dalam kenyataan kampus. Kita harus bersama-sama menolak intimidasi, melindungi mahasiswa, dan menegaskan bahwa kampus adalah ruang aman untuk berpikir,” ujarnya. 

Aparat kepolisian menyerang massa dari mahasiswa di kampus Universitas Pasundan (Unpas) dan Universitas Islam Bandung (Unisba) pada Senin, 1 September 2025 dinihari.

Berdasarkan video yang beredar di media sosial, aparat tampak menembakkan sejumlah gas air mata ke arah kampus. Di video lain, para mahasiswa tampak panik ketika ada tembakan gas air mata itu. Mereka kemudian masuk ke dalam sebuah gedung untuk evakuasi. 

Presiden Mahasiswa Unpas Ridho Dawam mengatakan mahasiswa sebelumnya melakukan unjuk rasa di depan gedung DPRD Jawa Barat, Senin, 1 September 2025. Unpas dan Unisba merupakan titik evakuasi unjuk rasa.

Di Unpas, polisi masuk ke area kampus Unpas sekitar pukul 23.30 WIB pada Senin, 1 Agustus 2025. Mereka melakukan penyerangan dengan menembakkan sekitar 30 selongsong gas air mata ke arah massa mahasiswa, posko medis, titik evakuasi, dan sekretariat UKM.

Menurut keterangan seorang saksi di lapangan, penyerangan tersebut terjadi saat massa yang berkumpul sudah meninggalkan kampus.

“Kejadiannya ketika beres aksi dan kampus sudah agak sepi, massa aksi sudah pada pulang,” ujar Nabil, mahasiswa Unisba yang berada di lokasi saat kejadian kepada Tempo pada Selasa, 2 September 2025.

Menurut Nabil, aparat berseragam tersebut yang diidentifikasi dari Polri dan TNI mulai berdatangan sejak pukul 20.00. “Jadi aparat ini ada yang menggunakan sepeda motor, membawa tiga mobil rantis, dan satu truk pengangkut massa,” ujarnya.

Nabil bercerita, kedatangan Polri dan TNI ke kampus ini sangat sporadis. Mereka berdatangan dari berbagai arah. “Memang sebelumnya ada gesekan antar-aparat dan massa di Jalan Trunojoyo. Ada massa yang dipukul mundur dari Gedung DPRD,” ujarnya.

Hendrik Yaputra dan Iqbal Tawakal Lazuardi berkontribusi dalam penulisan artikel 
Read Entire Article