
RAMBUT rontok menjadi masalah estetika yang dialami jutaan pria dan wanita di seluruh dunia. Di balik pencarian solusi yang efektif, chitosan muncul sebagai bahan biomaterial yang menjanjikan. Berkat sifat antimikroba, antiinflamasi, dan wound healing, chitosan telah lama digunakan di dunia medis.
Kini, teknologi terbaru menghadirkan chitosan dalam bentuk Ideal Size Chitosan (ISC), dengan molekul berukuran rendah (low molecular weight chitosan/LMWC), sehingga lebih larut dalam air, aman, minim efek samping, dan efektif menstimulasi regenerasi sel, pembentukan pembuluh darah, serta pertumbuhan folikel rambut baru.
ARCHE: Medical Grade Hair Growth Booster
Berangkat dari inovasi ini, ST Indonesia memperkenalkan ARCHE sebagai medical grade hair growth booster yang mengadopsi teknologi ISC. Produk ini dikenalkan dalam Expert Session ARCHE bertajuk “Aesthetic Regrowth through Chitosan for Hair Evolution” yang digelar pada 4 September 2025 di ERHA Central Iskandarsyah, Jakarta Selatan.
Acara tersebut menghadirkan pakar internasional dan praktisi klinis Indonesia untuk mendalami manfaat ARCHE, yang kini hadir sebagai solusi medis penunjang perawatan kerontokan rambut sekaligus booster pasca hair transplant.
Dalam sesi diskusi, Prof Byung Cheol Park, dermatolog dan hair growth expert asal Korea Selatan, menegaskan bahwa teknologi Ideal Size Chitosan membawa dampak signifikan dalam dunia estetika rambut.
“Chitosan memiliki efek anti-inflamasi, antibakteri, dan wound healing. Dengan teknologi Ideal Size Chitosan, ARCHE mampu memberikan hasil yang lebih signifikan dalam mempercepat penyembuhan luka sekaligus menstimulasi pertumbuhan rambut baru,” jelas Prof. Park.
Ia menekankan bahwa transplantasi rambut tetap membutuhkan dukungan terapi tambahan agar hasilnya optimal.
“ARCHE membantu mempercepat pemulihan pasca-transplantasi serta meminimalisasi fase telogen yang berkepanjangan, sehingga folikel rambut baru dapat tumbuh lebih cepat dan lebih sehat,” ungkapnya.
Lebih jauh, Prof Park menyebut penggunaan ARCHE dapat menjadi standard of care baru dalam penanganan kerontokan rambut.
“Saya telah menggunakan ARCHE di berbagai kasus kerontokan rambut, dan saya sangat merekomendasikan ARCHE untuk para dokter di Indonesia sebagai booster pertumbuhan rambut yang aman dan efektif,” ujarnya.
Bukti Klinis di Indonesia
Sesi ini juga menampilkan hasil penelitian dari Nilam Pamela, yang menguji penggunaan ARCHE pada pasien Indonesia. Penelitian dilakukan pada empat pria berusia rata-rata 40 tahun dengan androgenetic alopecia.
Setelah prosedur transplantasi rambut, pasien diberikan 1–2 mL ARCHE setiap minggu selama lima minggu dengan teknik microneedle di sekitar folikel yang ditransplantasikan.
“Pertumbuhan folikel rambut baru mulai terlihat tiga bulan setelah kombinasi hair transplant dengan ARCHE. Tidak ada komplikasi besar yang tercatat, dan seluruh prosedur berjalan aman,” jelas Nilam.
Menurutnya, ARCHE terbukti meningkatkan penyembuhan luka, merangsang regenerasi pembuluh darah, dan mendukung pertumbuhan folikel baru, sehingga pasien dapat pulih lebih cepat dengan hasil yang lebih optimal.
Keamanan Terjamin
ARCHE telah terdaftar di Kementerian Kesehatan RI serta memperoleh sertifikasi FDA Amerika Serikat, yang memastikan keamanan dan efektivitasnya di ranah klinis. Dengan dukungan ini, ARCHE diharapkan dapat menjadi terapi tambahan yang diakui secara internasional.
ST Indonesia melalui sesi edukasi ini berharap semakin banyak praktisi medis di Indonesia yang memanfaatkan ARCHE untuk meningkatkan kualitas layanan perawatan rambut rontok sekaligus mendukung keberhasilan prosedur transplantasi rambut. (Z-1)