
SETELAH berjuang selama lebih dari 31 jam, Tim SAR gabungan akhirnya berhasil mengevakuasi delapan jasad korban kecelakaan helikopter BK117 D3 milik Estindo Air. Bangkai helikopter ditemukan di kawasan hutan Desa Emil Baru, Kecamatan Mentewe, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, pada Rabu (3/9) sekitar pukul 14.45 WITA.
Proses evakuasi yang berlangsung sejak penemuan lokasi kecelakaan itu diwarnai berbagai tantangan berat, termasuk medan terjal dan cuaca hujan, yang mempersulit akses menuju titik jatuhnya helikopter.
“Alhamdulillah, seluruh jasad berhasil kita evakuasi meskipun beberapa jasad sudah tidak utuh lagi bagian tubuhnya,” kata Direktur Operasi Basarnas Laksamana Pertama TNI Yudhi Bramantyo dikutip Antara, Kamis (4/9).
Delapan jasad korban telah dimasukkan ke dalam kantong jenazah SAR dan dibawa menggunakan lima ambulans yang dikawal mobil patroli polisi (patwal). Sebelum diberangkatkan, proses identifikasi awal terhadap jenazah dilakukan sekitar pukul 21.55 WITA.
Sekitar pukul 22.30 WITA, seluruh kendaraan meninggalkan lokasi untuk membawa jenazah ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Kalsel di Banjarmasin guna proses identifikasi lanjutan dan forensik.
Lokasi Ditemukan 700 Meter dari Titik Awal
Tim SAR gabungan menemukan bangkai helikopter di titik koordinat 03° 5’6” S – 115° 37’39.07” E, sekitar 700 meter dari titik koordinat awal yang sebelumnya diinformasikan oleh Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
Menyusul penemuan itu, On Scene Commander (OSC) segera mengerahkan semua unit SAR darat ke lokasi untuk mempercepat proses evakuasi.
Evakuasi seluruh jasad korban selesai pada pukul 21.50 WITA, Kamis malam.
Yudhi Bramantyo menegaskan bahwa keberhasilan proses evakuasi ini merupakan hasil dari kerja keras seluruh unsur SAR gabungan, termasuk personel dari Basarnas, TNI, Polri, BPBD, serta berbagai elemen potensi SAR lainnya, dengan dukungan penuh dari masyarakat setempat. (P-4)