Campak Merebak, Guru Besar FK Unair Sarankan Perluas Cakupan Imunisasi

1 day ago 4
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
Campak Merebak, Guru Besar FK Unair Sarankan Perluas Cakupan Imunisasi Ilustrasi(Freepik.com)

WABAH campak yang melanda Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur menimbulkan keresahan masyarakat. Pasalnya, angka kematian akibat wabah tersebut kian bertambah, dengan anak-anak sebagai kelompok yang paling rentan terinfeksi.

Guru Besar Ilmu Kesehatan Anak pada Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Airlangga (Unair) Irwanto menegaskan bahwa campak dapat dicegah melalui imunisasi. Namun, rendahnya cakupan vaksinasi di sejumlah daerah, termasuk Sumenep membuat penyakit ini semakin mudah menyebar hingga berkembang menjadi wabah.

“Di sana (Sumenep) memang ada penolakan vaksin dari warga. Padahal, vaksin ini mencegah terjadinya komplikasi lebih berat daripada suatu penyakit. Kebetulan kalau campak ini, imunisasi dapat mengurangi risiko komplikasi serius,” kata Irwanto dalam keterangannya, Sabtu (6/9).

Lebih lanjut, ia menambahkan, wabah campak tidak semata-mata disebabkan oleh penolakan vaksin. Faktor lain seperti status gizi yang buruk dan kurangnya vitamin A juga turut memperbesar risiko anak terjangkit campak. Kondisi tubuh yang lemah membuat daya tahan menurun, sehingga anak lebih mudah terinfeksi.

Apabila campak tidak tertangani dengan baik, maka akan berisiko memicu komplikasi yang berbahaya, mulai dari infeksi paru-paru (pneumonia), gagal napas karena minimnya alat bantu, hingga peradangan otak (ensefalitis). Semua komplikasi tersebut dapat berujung pada kematian bila tidak segera mendapat penanganan.

Prof Irwanto mengimbau agar orangtua waspada dan peka terhadap tanda-tanda awal gejala campak. Gejala biasanya muncul berupa demam tinggi hingga 40 derajat celcius, disertai batuk, pilek, dan mata merah. Dalam tiga sampai empat hari berikutnya, muncul ruam kemerahan yang menyebar ke seluruh tubuh, serta bercak putih kecil di dalam mulut (koplik spot). 

"Sebenarnya, campak ditandai ruam yang kemudian menghitam sebelum sembuh. Banyak masyarakat salah kaprah menyebut penyakit lain sebagai campak, padahal bukan,” tegasnya.

Penanganan Awal

Prof Irwanto mengingatkan, begitu ruam mulai muncul pada hari ketiga, orang tua harus segera membawa anak ke dokter atau fasilitas kesehatan untuk memastikan diagnosis. Penanganan lebih awal dapat mencegah komplikasi lebih lanjut. 

Selain pemeriksaan medis, orang tua juga dapat melakukan penanganan awal di rumah. Seperti memastikan anak mendapat cukup istirahat, banyak minum air tidak dehidrasi, serta memberi obat penurun panas sesuai anjuran.

“Kebersihan mata juga harus terjaga dan jauhkan dari cahaya yang terang. Penularannya lewat droplet (percikan) saat batuk atau pilek. Jadi lakukan isolasi mandiri agar tidak menular ke orang sekitar,” tambahnya.

Pentingnya Imunisasi

Ke depan, Prof Irwanto menyebut bahwa selama cakupan imunisasi di Indonesia masih rendah, maka campak akan tetap menjadi ancaman. Menurut panduan Kementerian Kesehatan (Kemenkes), sambungnya, imunisasi campak idealnya diberikan saat anak berusia sembilan bulan, lalu dilanjutkan booster pada usia 15-18 bulan.

Untuk itu, Prof Irwanto menekankan pentingnya peran pemerintah, tenaga kesehatan, hingga mahasiswa dalam memberikan edukasi kepada masyarakat. Ia juga berharap melalui kejadian ini, masyarakat tidak lagi menolak vaksin dan bersama-sama meningkatkan kesadaran akan imunisasi. 

“Mari bersama-sama, baik petugas kesehatan maupun masyarakat berbondong-bondong untuk meningkatkan cakupan imunisasi agar wabah campak tidak kembali terulang,” pungkasnya. (H-2)

Read Entire Article