Semangat warga Kabupaten Pati, Jawa Tengah, tak pernah surut untuk menyuarakan tuntutannya. Suara mereka seolah tak mengenal batas jarak untuk menegakkan integritas .
Berbekal donasi sekitar Rp 187 juta, ratusan warga Pati berbondong-bondong mendatangi Gedung KPK di Jakarta. Ada misi yang mereka bawa: Bupati Sudewo harus segera ditangkap dan menjadi tersangka KPK.
Perjalanan dimulai pada Minggu (31/8) pukul 14.00 WIB. Jarak tempuh hampir 500 kilometer bukan masalah bagi ratusan warga Pati.
Slogan 'Pati Ora Sepele' pun turut mengiringi langkah mereka untuk menyampaikan tuntutan tersebut. Tak lupa pula, spanduk bertuliskan desakan mereka.
Sejak tiba di Gedung Merah Putih KPK sekitar pukul 08.00 WIB, ratusan warga Pati yang diangkut tujuh unit bus itu tak sabar segera menyampaikan aspirasinya. Sekitar pukul 08.50 WIB, mereka kemudian memulai aksi demonya di depan gedung dwiwarna.
Permintaan ke KPK agar Sudewo ditetapkan sebagai tersangka kasus suap pembangunan jalur kereta api juga disampaikan tanpa melakukan aksi anarkis. Iringan selawat pun terus dilantunkan sepanjang demo.
Raut semangat untuk mendorong KPK menjerat Sudewo sebagai tersangka pun terlihat dari salah satu warga Pati yang ikut turun aksi tersebut, Kaji Ahok. Pria 50 tahun itu menegaskan tak ingin memiliki pemimpin yang cacat moral seperti Sudewo.
"Dari masyarakat Pati sendiri itu, kan, enggak maulah dipimpin orang yang terindikasi korupsi, kan. Seharusnya, kan, itu clear diselesaikan," ujar Kaji saat ditemui di Gedung KPK, Jakarta, Senin (1/9).
"Ya kita sebagai masyarakat yang selama ini menginginkan keterbukaan clean and clear dalam masalah korupsi, kan, memang korupsi itu, kan, sangat berimbas kepada masyarakat secara ekonomi maupun secara moral," jelas dia.
Ia mengaku risih melihat pemimpin di daerahnya justru terindikasi melakukan perbuatan korupsi. Bahkan, diduga korupsi itu terjadi sebelum Sudewo menjadi orang nomor satu di Pati.
"Dari masyarakat Pati itu kemarin, saya risih karena dari sekian tahun sampai dia lolos ke KPUD, bisa mencalonkan kepala daerah, sampai saat ini kan baru jadi saksi itu loh," tuturnya.
"Yang namanya korupsi kan pasti ada genteng-rentengnya ya. Ada serta-mertanya itu kan, kenapa penanganan ini lamban gitu loh," imbuh dia.
Kaji pun rela meninggalkan istri dan ibunya yang tengah sakit demi menuntut Sudewo dijerat sebagai tersangka oleh lembaga antirasuah.
"Ya enggak apa, biasa orang pergerakan kok. Saya kerjanya kan memang di jalan kerjanya," ucap dia.
Untuk itu, Kaji meminta KPK dapat serius mendengarkan suara yang disampaikan ratusan warga Pati hari ini.
"Kita tidak maulah di, apalagi masyarakat Pati, secara religius dan memang tidak mau pemimpin yang terlibat korupsi lah, dan itu sangat-sangat menyakitkan," papar dia.
"Jadi saya mohon dari pihak KPK ini, sekecil apa pun, suara dari kami masyarakat bahwa itu didengar, dan memang harus serius penanganan masalah korupsinya Bupati itu loh," sambungnya.