
KASUS demam berdarah dengue (DBD) di Kota Tasikmalaya terus meningkat sejak Januari hingga Agustus 2025. Dinas Kesehatan mencatat 577 warga positif terinfeksi, dengan dua orang meninggal dunia dan lima pasien menjalani perawatan intensif di rumah sakit.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kota Tasikmalaya, Asep Hendra, menyebut lonjakan kasus dipicu faktor cuaca yang tidak menentu serta rendahnya kesadaran masyarakat menjaga kebersihan lingkungan.
“Sejak Januari hingga Agustus, tercatat 577 kasus. Dua orang meninggal, lima dirawat intensif. Masyarakat harus waspada dan rutin melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN),” ujar Asep, Kamis (4/9/2025).
Distribusi Kasus
0-5 tahun: 109 kasus
6-12 tahun: 169 kasus
13-18 tahun: 87 kasus
19-30 tahun: 87 kasus
31-50 tahun: 87 kasus
>50 tahun: 35 kasus
Berdasarkan gender, tercatat 285 laki-laki dan 292 perempuan. Kasus tersebar di 10 kecamatan.
Perkembangan Bulanan
- Januari: 75 kasus
- Februari: 98 kasus
- Maret: 74 kasus
- April: 79 kasus
- Mei: 65 kasus
- Juni: 72 kasus
- Juli: 71 kasus
- Agustus: 42 kasus
Upaya Dinkes
Dinas Kesehatan terus menggalakkan edukasi, fogging, Gerakan Satu Rumah Satu Jumantik (G1R1J), serta kampanye 3M (Menguras, Menutup, Mengubur).
“Nyamuk aedes aegypti tidak mengenal usia. Karena itu, warga harus disiplin menjaga pola hidup bersih dan sehat. Jika abai, kasus bisa terus meningkat,” pungkas Asep. (Z-10)