MASSA yang menggelar demonstrasi di Gedung DPRD Jawa Barat mulai melempar air minum kemasan ke halaman gedung itu memasuki petang sekitar pukul 17.17 WIB, Senin, 1 September 2025. Tak lama kemudian, mereka mulai membakar spanduk yang semula dibentangkan di gerbang pintu masuk gedung dewan di Kota Bandung itu.
Api mulai membesar dan melalap spanduk berukuran 2x3 meter itu. Peserta aksi lainnya tampak melepaskan botol bekas hingga petasan ke halaman Gedung DPRD Jawa Barat.
Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca
Demonstrasi yang digelar elemen mahasiswa, pengemudi ojek online atau ojol, pelajar, dan warga itu dimulai sekitar pukul 14.00 WIB. Menjelang sore, peserta aksi semakin banyak dan berorasi di depan Gedung DPRD Jawa Barat. Peserta aksi mulai bertambah banyak dan menutup akses jalan Diponegoro menuju arah barat.
Azan magrib berkumandang, peserta aksi istirahat sejenak. Namun, setelahnya mereka kembali berorasi dan meneriakkan berbagai tuntutan terhadap pemerintah yang dinilai tak kompeten dalam menjalankan roda pemerintahan. Massa mendesak pemerintah mengesahkan Rancangan Undang-Undang Perampasan Aset dan segera copot Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo.
Melewati pukul 18. 17 WIB, petugas mulai membunyikan pengeras suara dan meminta peserta aksi membubarkan diri. "Adik-adik segera pulang, ini sudah jam 18.00 WIB," ujar petugas polisi melalui pengeras suara. Namun, massa aksi masih bertahan di depan Gedung DPRD Jawa Barat.
Penerangan di area depan Gedung DPRD sangat minim. Lampu Penerangan Jalan Umum (PJU) mati begitupun Gedung DPRD yang terlihat gelap gulita tanpa adanya lampu yang menyala.
Pada pukul 18.22 WIB, petugas membubarkan paksa peserta aksi. Kerumunan massa yang semula berdiri di depan Gedung DPRD, berlari berhamburan ke arah barat menuju Jalan Dago hingga Sulanjana, Kota Bandung. Sebagian massa meninggalkan lokasi ke arah timur.
Aparat kepolisian menyisir lokasi demo menggunakan kendaraan roda dua dan beberapa kendaraan taktis yang menembakkan gas air mata. Petugas polisi yang semula berjaga di halaman dalam Gedung Sate, tampak bereaksi dan menangkap peserta aksi yang telat membubarkan diri.