Jakarta, CNBC Indonesia - Negara Eropa ini, Jerman, telah memblokir usulan terbaru Komisi Eropa untuk memberikan sanksi kepada Israel atas perang di Gaza. Hal ini diutarakan oleh Menteri Luar Negeri Johann Wadephul di sela-sela pertemuan Uni Eropa (UE) di Kopenhagen pada hari Sabtu waktu setempat.
Berbicara kepada para wartawan, Wadephul mengatakan Jerman menolak rencana tersebut. Menurutnya pihaknya "tidak yakin" bahwa pembatasan akses Israel ke dana penelitian UE akan mempengaruhi aksi militernya.
Sebaliknya, ia mencatat bahwa Berlin telah membatasi pengiriman senjata yang dapat digunakan di Gaza. Ia menyarankan Brussels untuk fokus pada langkah serupa.
"Saya yakin ini adalah langkah yang sangat terarah, yang sangat penting dan sangat diperlukan," katanya, dikutip AFP, Senin (1/9/2025).
Israel telah menghadapi reaksi keras yang semakin meningkat atas tindakannya dalam konflik tersebut. Negara itu hampir tidak mengizinkan bantuan masuk ke wilayah kantong Palestina tersebut.
Beberapa negara Barat telah mengumumkan rencana untuk mengakui Palestina sebagai sebuah negara. Dalam beberapa kasus, mereka mengurangi kerja sama militer dan perdagangan dengan Israel.
Komisi Eropa pekan lalu mengusulkan penangguhan partisipasi Israel dalam program penelitian Horizon Europe, dengan menghentikan pendanaan untuk perusahaan rintisan Israel di bidang teknologi drone, keamanan siber, dan AI (kecerdasan buatan). Hal ini dimaksudkan untuk menekan Israel agar meningkatkan pengiriman bantuan kemanusiaan, menurut rancangan resolusi.
Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Kaja Kallas, mengakui pada hari Sabtu bahwa blok tersebut terpecah dalam isu ini, dan bahwa ia "tidak terlalu optimis" bahwa para menteri akan segera mencapai kesepakatan meskipun kesepakatan tersebut tidak memerlukan suara bulat penuh. Ia menambahkan bahwa beberapa negara menginginkan tekanan ekonomi yang lebih kuat.
Denmark, yang memegang jabatan presiden bergilir Uni Eropa, baru-baru ini mengisyaratkan dukungan untuk sanksi yang lebih keras, seperti penangguhan perdagangan dengan Israel. Menteri Luar Negeri Spanyol, Jose Manuel Albares, dan mitranya dari Slovenia, Tanja Fajon, telah mengecam kelambanan Uni Eropa terkait Gaza.
Fajon mengatakan kepada Bloomberg pekan ini bahwa blok tersebut belum memberlakukan "satu pun tindakan" terhadap Israel. Ini berbeda dengan persatuan blok tersebut dalam memberikan sanksi kepada Rusia terkait konflik Ukraina.
Konflik Gaza dimulai pada tahun 2023 ketika militan Hamas menyerang Israel, menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyandera lebih dari 250 orang. Serangan merupakan dampak dari penjajahan dan diskriminasi yang dilakukan israel.
Sejak itu, pasukan Israel telah menewaskan lebih dari 61.000 orang di wilayah kantong tersebut. Sebuah panel yang didukung PBB awal bulan ini menyatakan bahwa terjadi kelaparan di Gaza utara, dengan lebih dari setengah juta orang di ambang kelaparan.
(tps/tps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Uni Eropa Resmi Cabut Sanksi Ekonomi ke Suriah