Presiden AS Donald Trump menggelar jamuan makan malam di gedung putih bersama sejumlah CEO perusahaan teknologi Amerika Serikat, Kamis (4/9). Bersama mereka, Trump membahas perkembangan AI, teknologi hingga investasi.
Trump makan malam bersama CEO Meta, Mark Zuckerberg, CEO Google, Sundar Pichai, hingga CEO serta founder Microsoft, Satya Nadella dan Bill Gates. Di sela-sela jamuan, Trump meminta para eksekutif ini bercerita tentang berapa banyak investasi perusahaan mereka di AS.
Zuckerberg menyebut perusahaannya menginvestasikan 600 miliar dolar di AS setiap tahun. CEO Apple, Tim Cook, mengatakan hal yang sama.
Sementara itu, Pichai mengatakan perusahaannya berinvestasi 250 miliar dolar AS. Nadella menyebut Microsoft, raksasa teknologi yang berbasis di Seattle, AS, berinvestasi hingga 80 miliar dolar AS per tahun, menurut laporan Euro News.
Ada beberapa hal lain yang dibahas dalam jamuan makan malam itu. Salah satunya rencana Trump berbicara dengan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk membahas penyelesaian konflik Rusia-Ukraina.
Di momen itu, Pichai menyampaikan rasa lega atas berakhirnya kasus anti-monopoli yang menerpa perusahaannya. Kasus anti-monopoli Google bermula ketika Departemen Kehakiman AS menggugat Google pada 2020.
Mereka menuduh perusahaan menyalahgunakan dominasinya di pasar pencarian daring dengan membayar miliaran dolar ke Apple dan pembuat perangkat lain agar Chrome dan Google Search dijadikan default, sehingga mematikan peluang web browser lain.
Setelah persidangan panjang, Hakim Federal Amit Mehta menyatakan Google memang melanggar hukum anti-monopoli pada September 2025, tapk tidak memerintahkan pemisahan atau penjualan Chrome dan Android. Sebagai gantinya Google diwajibkan berbagi sebagian data pencarian dengan kompetitornya, serta dilarang membuat perjanjian eksklusif, demi membuka ruang kompetisi di pasar pencarian dan iklan digital.
Dalam pertemuan ini, Gates memuji inisiatif vaksin COVID-19 Trump. Menurutnya, ini merupakan model inovasi medis yang tepat. Microsoft berkomitmen membantu pemerintah AS dalam hal penelitian penyakit dan proyek-proyek lain terkait penanganan HIV hingga polio.
Ada pemandangan berbeda dari momen makan malam bersama ini. Bos Tesla dan SpaceX Elon Musk tak hadir dalam pertemuan ini. Padahal, Musk dulunya sekutu terdekat Trump, baik di industri maupun pemerintahan.
Musk jarang terlihat bersama Trump lagi setelah tak lagi menjabat kepala departemen efisiensi (DOGE). Hubungan Musk–Trump yang awalnya dekat merosot tajam ketika Musk mengecam RUU pemotongan pajak dan pengeluaran Trump sebagai “disgusting abomination.”
Hal ini memicu perdebatan publik intens di media sosial. Trump kemudian mencabut kontrak dan subsidi pemerintah untuk perusahaan Musk, termasuk Tesla dan SpaceX.