Ekonomi Lagi Sulit, Tetangga RI Pilih Potong Pajak

8 hours ago 1
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan India Nirmala Sitharaman pada Rabu (3/9/2025) mengumumkan pemotongan pajak untuk ratusan barang konsumsi, mulai dari sabun hingga mobil kecil. Hal ini untuk mendorong permintaan domestik dalam menghadapi tantangan ekonomi akibat tarif Amerika Serikat (AS).


Dalam keterangannya, Sitharaman menyebut panel pajak barang dan jasa (GST/PPN) menyetujui penurunan pajak untuk barang-barang sehari-hari dan penyederhanaan pajak. Untuk menyederhanakannya, panel menyetujui struktur dua tarif sebesar 5% dan 18%, menggantikan empat tarif yang berlaku saat ini.


Sitharaman mengatakan panel menyetujui pemotongan pajak untuk barang-barang konsumsi seperti pasta gigi dan sampo menjadi 5% dari 18%, dan untuk mobil kecil, AC, dan televisi menjadi 18% dari 28%.


"GST akan dihapuskan dari semua polis asuransi jiwa perorangan dan asuransi kesehatan," ujarnya.


"Panel tersebut juga menyetujui pajak sebesar 40% untuk barang super mewah dan barang kena cukai (sin goods) seperti rokok, mobil dengan kapasitas mesin melebihi 1.500 sentimeter kubik, dan minuman berkarbonasi."


Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan penjualan perusahaan-perusahaan barang konsumsi seperti Hindustan Unilever dan Godrej Industries, serta perusahaan elektronik seperti Samsung, LG Electronics, dan Sony. Produsen mobil seperti Maruti, Toyota Motor, dan Suzuki Motor juga diprediksi akan menjadi pihak yang paling diuntungkan.


Atas pemotongan ini, pemerintah pusat dan negara bagian diperkirakan akan kehilangan 480 miliar rupee India (Rp86,7 triliun). Hal ini juga diakibatkan pemotongan pajak yang akan diterapkan mulai 22 September, hari pertama festival Hindu Navratri.


Ditambah dengan pemotongan pajak perorangan yang diumumkan pada Februari, pengurangan PPN ini diharapkan dapat mendongkrak konsumsi di negara Asia Selatan tersebut, yang ekonominya tumbuh pada laju 7,8% yang lebih tinggi dari perkiraan pada kuartal hingga Juni.


"Peningkatan konsumsi sebagai hasil dari rasionalisasi tarif PPN akan lebih dari cukup untuk menetralkan dampak pendapatan yang mungkin timbul," kata Soumya Kanti Ghosh, kepala ekonom di State Bank of India.


"Dampaknya terhadap defisit fiskal akan hampir tidak signifikan atau bahkan positif."


Langkah cepat untuk memotong pajak ini dipicu oleh seruan Perdana Menteri Narendra Modi untuk kemandirian yang lebih besar di India, setelah bulan lalu berjanji akan menurunkan PPN pada bulan Oktober untuk melawan tarif AS yang mencapai hingga 50%.


Setelah pemotongan pajak diumumkan pada hari Rabu, Modi berkata, "Reformasi yang luas ini akan meningkatkan kehidupan warga negara kita dan memastikan kemudahan berbisnis bagi semua, terutama bagi para pedagang dan usaha kecil."


(tps/luc)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Respons Cepat Tarif 'Mencekik' Trump, India Pangkas Suku Bunga Acuan

Read Entire Article