Foto: Ratusan Layangan Hiasi Senja Langit di Indramayu

1 month ago 4
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
Saat musim angin tiba, pesisir utara Jawa Barat tak hanya disuguhi semilir angin segar, di Indramayu, langit pun dipenuhi puluhan hingga ratusan layang‑layang yang menari ceria, seolah mengundang senyum siapa saja yang memandang. Foto: Panji Asmara/kumparan
Fani menjadi salah satu warga yang bermain layangan di lokasi tersebut, warga Margalaksana itu yang hampir berusia 40 tahun mengaku tak pernah lepas dari memori masa kecil. Foto: Panji Asmara/kumparan
Bagi penduduk setempat, terbangkan layang‑layang bukan sekadar hiburan semata; ini adalah tradisi yang menyatukan kebersamaan, menggerakkan ekonomi rakyat kecil, dan memastikan budaya lokal terus “terbang” di tengah arus digital. Foto: Panji Asmara/kumparan
Tak hanya menerbangkan, Fani pun menjajakan layang‑layang murah meriah dari Rp 2.000 - Rp 5.000 untuk jenis standar, sampai jenis “aduan” seperti Sukhoi seharga Rp 10.000. Untuk layang‑layang aduan, ia juga menyediakan gelasan (benang khusus berlapis bubuk kaca), lengkap dengan merek Warok dari Jawa Timur, yang bisa mencapai Rp 100.000 per gulung panjang. Benang lain dengan kualitas lebih tinggi pun ada, dihargai mulai Rp 20.000-an, tergantung panjang dan mutu. Foto: Panji Asmara/kumparan
Walau belum ada turnamen resmi di sini, komunitas layang‑layang tetap hidup. Musim angin jadi momen emas bagi pecinta layangan untuk berkumpul, bersanding, dan saling berbagi keseruan. Foto: Panji Asmara/kumparan
Di sisi lain, Sudedi (34) dari Karangmalang membawa keluarganya ke jembatan tiap akhir pekan, berharap anak‑anaknya bisa mencintai permainan tradisional, bukan hanya terpaku pada layar gadget. Baginya, bermain layang‑layang mengajarkan teknik, kesabaran, dan ketangkasan. Senja yang ditutup dengan panorama matahari tenggelam juga jadi bonus tak ternilai. Foto: Panji Asmara/kumparan

Saat musim angin tiba, pesisir utara Jawa Barat tak hanya disuguhi semilir angin segar, di Indramayu, langit pun dipenuhi puluhan hingga ratusan layang‑layang yang menari ceria, seolah mengundang senyum siapa saja yang memandang.

Bagi penduduk setempat, menerbangkan layangan bukan sekadar hiburan semata, ini adalah tradisi yang menyatukan kebersamaan, menggerakkan ekonomi rakyat kecil, dan memastikan budaya lokal terus “terbang” di tengah arus digital.

Angin yang konsisten menjadikan lokasi ini bak surga bagi para penggemar layangan, seperti yang sering terjadi pula pada acara kontes layang‑layang lokal di Indramayu, seperti yang pernah digelar saat Hari Jadi Indramayu ke‑496 di Desa Tanjungkerta.

Fani menjadi salah satu warga yang bermain layangan di lokasi tersebut, warga Margalaksana itu yang hampir berusia 40 tahun mengaku tak pernah lepas dari memori masa kecil.

“Biasanya main di Jembatan Terusan, tapi sekarang coba‑coba di sini. Tempatnya enak, anginnya pas, banyak yang main juga di sini,” katanya ceria pada sebuah sore di Jembatan Layang Pagirikan.

Bermain layangan dengan view sunset yang cantik di kawasan Jembatan Terusan Kabupaten Indramayu. (19/7/2025). Foto: Panji Asmara/kumparanBermain layangan dengan view sunset yang cantik di kawasan Jembatan Terusan Kabupaten Indramayu. (19/7/2025). Foto: Panji Asmara/kumparan

Tak hanya menerbangkan, Fani pun menjajakan layang‑layang murah meriah dari Rp 2.000 - Rp 5.000 untuk jenis standar, sampai jenis “aduan” seperti Sukhoi seharga Rp 10.000. Untuk layang‑layang aduan, ia juga menyediakan gelasan (benang khusus berlapis bubuk kaca), lengkap dengan merek Warok dari Jawa Timur, yang bisa mencapai Rp 100.000 per gulung panjang. Benang lain dengan kualitas lebih tinggi pun ada, dihargai mulai Rp 20.000-an, tergantung panjang dan mutu.

Walau belum ada turnamen resmi di sini, komunitas layang‑layang tetap hidup. Musim angin jadi momen emas bagi pecinta layangan untuk berkumpul, bersanding, dan saling berbagi keseruan.

Di sisi lain, Sudedi (34) dari Karangmalang membawa keluarganya ke jembatan tiap akhir pekan, berharap anak‑anaknya bisa mencintai permainan tradisional, bukan hanya terpaku pada layar gadget. Baginya, bermain layang‑layang mengajarkan teknik, kesabaran, dan ketangkasan. Senja yang ditutup dengan panorama matahari tenggelam juga jadi bonus tak ternilai.

Read Entire Article