
KELOMPOK pejuang Hamas membantah klaim militer Israel bahwa juru bicara sayap militer mereka, Abu Obeida, telah terbunuh dalam serangan di Gaza.
Menurut kelompok perlawanan tersebut, rumor-rumor itu merupakan bagian dari kampanye Israel yang disengaja dan dirancang untuk melayani tujuan intelijen dan psikologis. Demikian media Yordania, Roya News, melaporkan, Minggu (31/8).
Pernyataan tersebut menyoroti laporan media Israel yang dikontrol ketat oleh militer dan badan intelijen, dan tidak ada yang dipublikasikan tanpa persetujuan badan keamanan tersebut.
Insiden-insiden sebelumnya telah menunjukkan Israel sering menyebarkan laporan palsu tentang para pemimpin yang menjadi target untuk memanipulasi perilaku mereka, mengumpulkan intelijen, dan mempersiapkan potensi operasi.
Hamas memperingatkan bahwa misinformasi tersebut merupakan bagian dari upaya perang psikologis yang lebih luas yang bertujuan untuk menggoyahkan moral internal dan menciptakan kebingungan di Gaza.
Warga didesak untuk tidak menyebarkan klaim-klaim tersebut, menekankan bahwa rumor-rumor itu bertujuan untuk melemahkan kepercayaan publik dan merusak persatuan front Palestina.
Sebelumnya, Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, mengeklaim juru bicara militer Hamas, Abu Obeida, telah dibunuh oleh militer Israel di Gaza.
Pengumuman itu disampaikan dalam sebuah unggahan di X, di mana Katz menyampaikan ucapan selamat kepada militer atas capaian tersebut.
Terpisah, sebuah sumber Palestina mengatakan kepada media Arab Saudi, Al Arabiya, hari Sabtu (30/8) bahwa Abu Obeida telah terbunuh.
Sumber tersebut mengatakan kepada Al Arabiya bahwa militer Israel (IDF) menyerang apartemen tempat Abu Obeida berada, menewaskannya dan semua orang yang ada di dalamnya, dan bahwa keluarganya serta para pemimpin Brigade Qassam mengonfirmasi kematiannya. (B-3)