Harga emas tembus ke level USD 3.508,73 per Troy Ounce sekaligus mencetak rekor harga tertinggi sepanjang masa. Kenaikan harga ini terjadi pada Selasa (2/9) pukul 10.43 waktu Singapura.
Mengutip Bloomberg, harga emas naik 0, 9 persen dibanding bulan April 2025 yang pada saat itu mencetak rekor tertinggi.
"Tahun ini, logam mulia tersebut sudah naik lebih dari 30 persen, menjadikannya salah satu komoditas utama dengan performa terbaik," tulis Bloomberg.
Harga All the Time High komoditas save heaven ini didorong oleh ekspektasi bahwa bank sentral AS akan menurunkan suku bunga bulan ini.
Ketua Fed Jerome Powell memberi sinyal terbuka kemungkinan penurunan. Laporan pekerjaan utama AS yang keluar Jumat ini juga diperkirakan memperkuat tanda-tanda pasar tenaga kerja yang melemah yang mendukung alasan untuk pemangkasan suku bunga.
Hal ini membuat logam mulia semakin menarik karena tidak memberikan bunga kepada pemiliknya.
“Investor yang menambah alokasi emas, terutama menjelang pemangkasan suku bunga Fed, mendorong harga naik,” kata Joni Teves, analis UBS Group AG.
“Skenario kami, emas akan terus cetak rekor baru di kuartal-kuartal mendatang. Situasi suku bunga rendah, data ekonomi yang melemah, serta ketidakpastian makro dan geopolitik yang masih tinggi membuat emas makin penting sebagai diversifier portofolio," tambah dia.
Emas terakhir kali melonjak ke rekor pada April setelah rencana Trump mengenakan tarif besar ke hampir semua mitra dagang AS.
Setelah itu, harga sempat turun dan stabil selama beberapa bulan seiring meredanya permintaan safe haven ketika Trump membatalkan sebagian dari proposal dagang paling agresifnya.
“Area di atas USD 3.500 masih seperti wilayah tak terjamah, pasar akan memantau bagaimana pergerakan harga. Kunci lain, mampukah emas mencetak penutupan harian di atas level itu untuk menambah momentum,” ujar Christopher Wong, analis Oversea-Chinese Banking Corp.
“Risiko geopolitik dan ketidakpastian kebijakan bisa memberi dorongan baru pada harga emas," jelasnya.