
DIREKTUR Eksekutif Center of Economic and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira memprediksi bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III 2025 hanya mentok di angka 4,7%.
"Jadi pertumbuhan ekonomi di kuartal ke-3 diperkirakan itu hanya 4,7%. Satu, karena mempertimbangkan enggak ada faktor seasonal setelah lebaran. Kedua, itu juga efek dari terganggunya mobilitas masyarakat pada saat aksi demonstrasi yang cukup panjang, bulan Agustus sampai awal September," ujar Bhima saat ditemui di Kantor Celios, Kamis (4/9).
Faktor ketiga penyebab pertumbuhan ekonomi yang menurun itu, sambung Bhima, adalah belum adanya tanda-tanda membaik yang signifikan dari beberapa harga komoditas. Faktor keempat, adalah efisiensi anggaran yang masih tetap terasa meski realisasi anggaran pemerintah sudah mulai cair.
"Eisiensi anggaran ini sudah mulai terasa di berbagai daerah. Pelayanan publik terganggu, proyek-proyek infrastruktur, perbaikan jalan itu juga terganggu. Sementara itu, yang mau diandalkan dari hilirisasi pun juga kelihatannya masih banyak yang menurunkan kapasitas produksinya nih smelter-smelter, itu jadi pengaruh. Terus, pariwisata nanti nunggu Natal Tahun Baru (kuartal IV), itu juga kalau situasi politik atau resiko politiknya mereda. Jadi masih belum pasti, itu yang membuat agak sulit untuk (kuartal III) bisa tumbuh sama seperti kuartal kedua," tandas Bhima. (Fal/I-1)