
Rumah Sakit Umum (RSU) Negara di Kabupaten Jembrana, Bali, menerima 5 korban tewas akibat insiden tenggelamnya Kapal Motor Penyeberangan (KMP) Tunu Pratama Jaya di Perairan Selat Bali.
"Untuk saat ini total jenazah korban ada 5. Sebanyak 4 sudah diidentifikasi dan 1 masih proses," kata Kabid Pelayanan Medik RSU Negara, Gusti Ngurah Putu Adnyana, Kamis (3/7).
Berikut daftar korban tewas:
Anang Suryono, laki-laki, lahir 11 April 1966, warga Jl. Serma ABD Rahman nomor 35;
Eko Sastrio, laki-laki, lahir 2 September 1974, warga Lingkungan Sukowidi, Kel. Klatak, Kec. Kalipuro, Kab. Banyuwangi;
Elok Rumantini, perempuan, lahir 29 Juli 1991, warga Lingkungan Sritanjung, Kel. Temenggungan, Kec./Kab. Banyuwangi;
Cahyani, perempuan, lahir 30 Maret 1980, warga Dusun Krajan Kulon;
Belum teridentifikasi.

Menurut Adnyana, 2 korban telah dikenali oleh pihak keluarga. Pihak keluarga kini menunggu proses penyerahan dari pihak kepolisian dan rumah sakit secara resmi.
Sementara itu, RSU Negara juga sempat melakukan perawatan terhadap dua orang korban selamat. Mereka dibawa dalam kondisi lemas, pusing, dan mual.
"Kondisinya sudah bagus dan dua jam kemudian sudah dikembalikan ke Posko Gilimanuk karena akan kembali pulang ke Jawa," kata Adnyana.
KMP Tunu Pratama Jaya rute Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, menuju Pelabuhan Gilimanuk, Bali, tenggelam di Selat Bali pada Rabu (2/7) pukul 23.35 WIB atau Kamis (3/7) pukul 00.35 WITA.
Kapal milik PT Pasca Dana Sundari yang membawa 53 penumpang dan 12 kru ini diduga tenggelam akibat kebocoran di ruang mesin, lalu berujung terbalik.
Hingga kini, 31 orang selamat, 5 orang tewas, 29 orang masih hilang.