Kapolda Sulsel, Irjen Pol Rusdi Hartono, muncul di publik pada Minggu (31/8), setelah unjuk rasa di Kota Makassar, Sulsel, pada Jumat (29/8), ricuh.
Rusdi angkat bicara terkait polisi yang tidak terlihat saat demo. Dalam demo, 4 orang tewas.
“Kata siapa?” kata Rusdi saat ditanya soal tidak adanya polisi melakukan pengamanan saat demo ricuh.
Rusdi mengklaim, Polda Sulsel menerjunkan sejumlah personel saat demo pada Jumat (29/8).
“Ada kami, semua ada, kita ada,” ujarnya.
Pantauan kumparan di lokasi, pada demo yang berlangsung sejak sore hari hingga malam tersebut tak nampak polisi di lokasi.
Rusdi menyebut pengamanan demo ricuh tersebut dibantu prajurit TNI dari Kodam XIV/Hasanuddin.
“Semua ada, ya jadi kami di-back up oleh Pangdam,” katanya.
Pada demo pada Jumat (29/8) itu, massa leluasa melakukan pengerusakan dan pembakaran.
Adapun yang terbakar ialah gedung DPRD Sulsel, gedung DPRD Kota Makassar, dua pos polisi lalu lintas, 71 unit mobil hingga 16 motor.
Demonstrasi merupakan hak warga negara dalam berdemokrasi. Untuk kepentingan bersama, sebaiknya demonstrasi dilakukan secara damai tanpa aksi penjarahan dan perusakan fasilitas publik.