Pemimpin Tertinggi Korea Utara Kim Jong-un meninjau produksi peluru kendali (rudal) terbaru negaranya. Kegiatan itu dilakukan sebelum Kim bertolak ke China.
Kim rencananya akan berada di China untuk menghadiri parade militer memperingati 80 tahun berakhirnya Perang Dunia II. Presiden Prabowo Subianto diwakili Menlu Sugiono pada acara di China itu lantaran kondisi keamanan dalam negeri yang tak kondusif.
Adapun laporan kantor berita Korut (KCNA), Kim berkunjung ke pabrik rudal pada Minggu (31/8), tetapi kabar terkait kegiatan itu baru disampaikan ke publik pada Senin (1/9).
“Produksi kapasitas rudal meningkat dengan cepat,” kata Kim dalam laporan KCNA seperti dikutip dari AFP.
KCNA melaporkan pada kunjungan itu Kim meneken tiga rencana produksi rudal jangka panjang. Produksi terbaru itu terkait peningkatan kapasitas rudal.
Rudal dan senjata Korut tidak cuma dipakai untuk kebutuhan dalam negeri. Tetapi, mereka mengirim rudal dan senjata ke Rusia untuk perang Ukraina.
Bahkan Korut turut mengirimkan tentaranya untuk membantu Rusia berperang. Laporan itu dibocorkan badan intelijen Korea Selatan dan Barat.
Sementara itu, Korut dikenal pula punya hubungan erat dengan China. Beijing merupakan pendukung utara Korut secara diplomatik, politik, dan perekonomian.