Lautan mahasiswa dan elemen masyarakat memadati Bundaran UGM, Kabupaten Sleman, Senin (1/9). Mereka yang tergabung dalam Aliansi Jogja Memanggil menggelar aksi demonstrasi merespons banyak hal terkait kondisi negeri.
Beberapa mahasiswa juga tampak mengenakan almamater. Mereka dari berbagai kampus menyampaikan orasinya. Demikian pula dengan elemen masyarakat lainnya.
"Rakyat bersatu tak bisa dikalahkan," kata salah satu orator.
Dalam aksi damai kali ini lokasi Bundaran UGM dipilih karena salah satu pertimbangannya menghindari aksi provokator jika digelar di Malioboro.
"Kenapa lokasinya di Bundaran UGM, yang pertama, ada isu yang cukup digoreng, kami juga antisipasi untuk melakukan aksi di Malioboro karena takutnya ada provokatif, entah kita enggak tahu itu dari mana," kata Bung Kus perwakilan Jogja memanggil.
Jangan sampai pedagang di Malioboro terganggu aktivitasnya karena provokator.
"Jangan sampai teman-teman pedagang kaki lima yang mencari nafkah di Malioboro itu, ya, terganggu aktivitas ekonomi untuk mencukupi kehidupan mereka sehari-hari itu, karena ada aksi dan lain sebagainya, kira-kira seperti itu," jelasnya.
Dalam aksi ini massa kebijakan Presiden Prabowo Subianto seperti efisiensi anggaran pendidikan, PPN 12 persen, soal naiknya tunjangan DPR beberapa waktu lalu yang menyebabkan amarah publik, hingga represifitas aparat.