Lampu lalu lintas atau lampu merah di perempatan Pusat Grosir Cililitan (PGC), Jakarta Timur, tidak berfungsi pada Minggu (31/8). Akibatnya, kendaraan yang melintas saling serobot dan bergerak tak beraturan.
Berdasarkan pantauan kumparan sekitar pukul 12.25 WIB, lebih dari lima lampu merah di lokasi itu tidak menyala. Tiga di antaranya tampak rusak, dan dibiarkan tergeletak di bawah tiangnya. Sementara yang masih menempel, kabelnya terputus.
Menurut kesaksian warga sekitar, lampu merah itu rusak sejak Sabtu (30/8) dini hari. Diduga lampu dirusak oleh sekelompok orang.
“Bukan ramai lagi, banyak orang. Orang tua enggak ada, antara SMP kelas 3 SMA lah [yang diduga merusak],” kata seorang warga yang enggan disebut namanya.
Warga menyebut sekelompok orang itu datang dari arah Kampung Melayu menggunakan sepeda motor. Tak hanya lampu lalu lintas, CCTV dan dua pos polisi di kawasan perempatan ini juga dirusak.
Terlihat pos polisi itu gosong. Kacanya bolong. Sementara dindingnya penuh coretan.
Warga khawatir kondisi ini bisa menyebabkan kecelakaan. Sebab jalan perempatan PGC begitu besar dengan arus kendaraan yang kencang.
“Bahaya nanti hari Senin nih, ngerinya ada tabrakan aja. Kayak gini aja udah pada berantakan,” tambah warga tersebut.
Kerusakan ini terjadi di tengah rangkaian aksi demonstrasi yang berujung ricuh sejak Jumat (29/8). Demo dipicu tewasnya seorang pengemudi ojek online usai dilindas mobil taktis Brimob di Pejompongan, Jakarta. Kemarahan massa meluas hingga menyerang kantor-kantor polisi.
Demonstrasi merupakan hak warga negara dalam berdemokrasi. Untuk kepentingan bersama, sebaiknya demonstrasi dilakukan secara damai tanpa aksi penjarahan dan perusakan fasilitas publik.