Liputan6.com, Jakarta Robert Lewandowski memasuki musim terakhir kontraknya bersama Barcelona dengan cara pandang yang berbeda. Setelah menjadi pilar utama dalam keberhasilan tim menjuarai berbagai kompetisi domestik musim lalu, ia kini lebih realistis menghadapi situasi di usia 37 tahun.
Awal musim sudah menunjukkan perubahan. Lewandowski belum sekalipun menjadi starter di La Liga, sempat absen karena cedera, lalu turun sebagai pemain pengganti dalam dua laga lainnya. Meski demikian, sang striker tetap tenang dalam menanggapi kondisinya.
Dalam konferensi pers yang dilaporkan SPORT, Lewandowski menekankan bahwa fokusnya tidak lagi pada jumlah menit bermain, melainkan pada bagaimana ia bisa memberi kontribusi efektif bagi tim di setiap kesempatan.
Perspektif Baru Lewandowski
Lewandowski mengungkapkan dirinya kini memandang peran di lapangan dengan cara berbeda.
“Tahun ini, secara pribadi, saya menyikapi situasi dengan cara lain: Saya tidak terlalu fokus pada jumlah menit bermain, dan saya akan menjalani diskusi sepanjang musim,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa keberadaan skuad yang kuat memungkinkan rotasi. “Saya juga tidak berpikir harus bermain setiap saat: kami punya skuad yang memungkinkan rotasi, dan itu penting. Kadang lebih penting fokus pada kualitas menit bermain daripada kuantitas,” ujarnya.
Hal ini menjadi penegasan bahwa Lewandowski siap menerima peran yang lebih fleksibel. Ia lebih menekankan efektivitas dibanding sekadar tampil penuh sepanjang pertandingan.
Belajar dari Musim Lalu
Striker Polandia itu menyinggung pengalaman musim lalu ketika fisiknya sempat terkuras. “Musim ini, kami akan terus menganalisis kondisi saya. Musim lalu saya bermain banyak laga dengan intensitas tinggi. Ada kalanya saya merasa sangat lelah, dan selain itu saya juga cedera di penghujung musim,” ungkapnya.
Pernyataan itu menggambarkan kebutuhan besar akan manajemen fisik yang lebih cermat. Faktor kelelahan menjadi salah satu hambatan utama yang dialami Lewandowski, khususnya di fase akhir kompetisi.
Karena itu, ia menilai penting untuk mengatur ritme sejak awal musim. Kesadaran ini sejalan dengan target besar Barcelona yang harus menjaga daya tahan hingga kompetisi Eropa berlangsung.
Tantangan Musim Terakhir di Barcelona
Lewandowski menekankan betapa padatnya jadwal akan menjadi ujian tersendiri. “Kami tahu bahwa ketika Liga Champions dimulai, waktu pemulihan antar pertandingan sangat sedikit, dan penting untuk mengatur kelelahan dengan baik. Saya pikir awal musim ini akan sama sulitnya dengan musim lalu, jadi kami harus siap,” tegasnya.
Hansi Flick kini memiliki tugas penting dalam menjaga kondisi striker veteran tersebut. Manajemen rotasi dan pemilihan momen menjadi kunci agar Lewandowski tetap bisa tampil maksimal di laga-laga besar.
Meski usianya sudah 37 tahun, kualitas Lewandowski tidak perlu diragukan. Pengalaman dan naluri golnya masih bisa menjadi senjata andalan Barcelona, terutama ketika memasuki fase krusial di kompetisi.