Libur panjang akhir pekan kerap dimanfaatkan masyarakat untuk road trip. Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), Sony Susmana, mengingatkan agar para pengemudi memprioritaskan keselamatan.
“Biasanya, libur panjang sering dimanfaatkan masyarakat untuk liburan keluar kota. Apalagi setelah peristiwa demo kemarin, saya prediksi Jakarta akan relatif sepi. Tapi kalau prediksi ini meleset, kondisi jalan akan sama saja, macet dan semrawut,” kata Sony kepada kumparan, Jumat (5/9/2025).
Menurutnya, ada beberapa hal yang bisa dijadikan referensi agar perjalanan libur panjang tetap aman dan menyenangkan. Pertama, ketika tidak ada keperluan mendesak, lebih baik tetap di rumah dan menikmati waktu bersama keluarga. Namun, saat harus bepergian, usahakan hindari rute jauh.
Tips kedua, atur waktu perjalanan dengan baik dan tentukan destinasi sejak awal. Hal ini penting karena kemacetan bisa mempengaruhi mood seluruh penumpang.
Sony juga menyarankan agar selalu menyiapkan 1 sampai 3 alternatif tujuan. Sehingga saat destinasi utama terlalu padat, masih ada alternatif pilihan lain.
“Kalau semua sudah direncanakan tapi tidak sesuai ekspektasi, biasanya pengemudi yang paling terbebani. Harus menghadapi penumpang yang kecewa, kesal, ditambah kondisi panas dan macet. Itu bisa membuat suasana kabin jadi tidak nyaman,” jelasnya.
Karena itu, peran pengemudi sangat penting untuk menjaga kenyamanan perjalanan. Sony menyebut pengemudi harus bisa menjadi “pemimpin” di perjalanan dengan tetap fokus dan mampu memberikan rasa aman serta nyaman.
“Pastikan pengemudi tidur cukup sebelum berangkat. Hidupkan suasana kabin dengan musik, jangan memaksakan diri untuk cepat sampai, dan berhenti setiap 2 hingga 3 jam di perjalanan untuk istirahat,” ujar Sony.
Dengan persiapan matang dan kondisi tubuh yang fit, Sony bilang perjalanan libur panjang bisa lebih aman, nyaman, dan menyenangkan.