ENAM buah barrier beton dipasang untuk menghalau demonstran mendekat ke kedua gerbang utama gedung Dewan Perwakilan Rakyat di Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat, hari ini. Di saat yang sama, mahasiswa dari aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia atau BEM SI berunjuk rasa di depan gedung DPR, pada Kamis, 4 September 2025.
Berdasarkan pengamatan Tempo di lokasi, selain barrier beton, di depan gedung DPR juga dipasang pagar rantai. Tujuannya sama, agar demonstran tak leluasa mendekat ke gerbang utama DPR.
Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca
Seorang petugas keamanan DPR mengatakan barrier dan pagar rantai itu dipasang sejak Kamis pagi. "Untuk membatasi ruang gerak dan supaya demonstran enggak merusak gerbang," kata petugas keamanan ini, saat ditemui di depan gedung DPR, Kamis, 4 September 2025.
Aliansi BEM SI berunjuk rasa di depan Gedung DPR dengan tajuk Selamatkan Indonesia. Mereka menuntut DPR dan pemerintah untuk mengesahkan pelbagai rancangan undang-undang yang pro rakyat, di antaranya Rancangan Undang-Undang Perampasan Aset. Tuntutan lainnya, yaitu menghentikan pembebanan pajak pada rakyat kecil, mengevaluasi anggaran DPR, mengaudit Badan Usaha Milik Negara, merevolusi Kabinet Merah Putih, serta membebaskan demonstrans yang ditahan oleh polisi.
Demonstrasi BEM SI ini merupakan kelanjutan dari rencana unjuk rasa mereka yang batal dilaksanakan pada Selasa, 2 September 2025. Mereka urung berunjuk rasa karena situasi yang belum kondusif.
Unjuk rasa mahasiswa ini masih bagian dari demonstrasi massa yang dimulai sejak Senin, 25 Agustus 2025. Salah satu korban tewas adalah pengemudi ojek online, Affan Kurniawan, yang dilindas kendaraan taktis Brigade Mobil Polri, pada Kamis malam, 28 Agustus 2025. Demonstrasi lebih dari sepekan ini mengakibatkan 10 orang tewas, seribu orang terluka, dan tiga ribu orang lebih ditangkap oleh polisi.
Kepala Seksi Hubungan Masyarakat Kepolisian Resor Metro Jakarta Pusat, Inspektur Satu Ruslan Basuki, mengatakan kepolisian menerjunkan 2.143 personel gabungan untuk mengamankan demonstrasi di Jakarta Pusat, hari ini.
Di samping mahasiswa, aliansi buruh juga berunjuk rasa, hari ini. Mereka berdemonstrasi di kawasan Patung Kuda Arjuna Wijaya, yang lokasinya tak jauh dari Istana Negara. Perwakilan GEBRAK Unang Sunarno mengatakan sekitar 1.000 buruh, mahasiswa, dan masyarakat sipil akan berdemonstrasi di kawasan Patung Kuda Arjuna Wijaya. Mereka mengusung lima poin tuntutan prioritas.
Kelima tuntutan prioritas itu adalah mendesak kepolisian menghentikan tindakan represi dalam menangani demonstrasi, kepolisian segera membebaskan demonstran yang ditahan, pemerintah menurunkan nilai tarif pajak rakyat. Lalu, menurunkan harga sembako yang melambung tinggi di pasaran; dan segera mengsahkan Rancangan Undang-Undang tentang Perampasan Aset menjadi undang-undang.