Mengapa Jakarta dan Sekitarnya Masih Hujan Deras meski Sudah Masuk Kemarau?

1 month ago 5
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
Suasana banjir di Jalan DI Panjaitan, Jakarta Timur, Minggu (6/7/2025). Foto: X/ @TMCPoldaMetroSuasana banjir di Jalan DI Panjaitan, Jakarta Timur, Minggu (6/7/2025). Foto: X/ @TMCPoldaMetro

Pada Mei 2025, BMKG mengeluarkan prakiraan musim kemarau di Indonesia pada 2025. Pada umumnya, wilayah Pulau Jawa dan Papua mengalami musim kemarau pada Juli-Agustus 2025, cenderung lebih awal dibanding wilayah lainnya.

Meski sudah memasuki musim kemarau, mengapa hujan lebat masih terjadi di Jakarta dan sekitarnya yang menyebabkan banjir?

Kepala BMKG Dwikorita memberikan penjelasan. Menurutnya, dalam dua hari terakhir, hujan yang turun di Jakarta tergolong lebat hingga sangat lebat. Bahkan di Puncak, Bogor, curah hujan turun ekstrem pada Sabtu (5/7).

"Fenomena tersebut merupakan hasil interaksi dari beberapa faktor atmosfer. Jadi hujan yang lebat sangat lebat hingga ekstrem tersebut, merupakan hasil interaksi beberapa faktor atmosfer yaitu lemahnya Monsun (angin) Australia, dan hangatnya suhu muka laut menyebabkan kelembapan udara tinggi terutama di wilayah Selatan Indonesia," kata Dwikorita dalam konferensi pers secara daring, Senin (7/7).

"Kemudian terpantau pula gelombang Kelvin aktif, ini gelombang atmosfer ya, gelombang Kelvin yang aktif melintas di pesisir utara Jawa, dan Laut Jawa. Disertai perlambatan dan belokan angin di Jawa Bagian Barat dan Selatan, yang memicu penumpukan massa udara, liabilitas atmosfer lokal juga terpantau kuat dan mempercepat pertumbuhan awan hujan," sambungnya.

Menurut Dwikorita, kondisi tersebut terjadi pada awal musim kemarau tahun ini.

"Meskipun Indonesia telah memasuki musim kemarau, dinamika atmosfer dan kelembapan udara di berbagai wilayah masih tinggi, faktor-faktor utama yang mempengaruhi potensi hujan tinggi antara lain aktifnya fenomena madden julian oscillation dan gelombang ekuator (Kelvin, Rossby equator)," ucapnya.

Kemudian faktor lain, karena lemahnya monsun Australia yang meningkatkan kelembaban udara di wilayah Indonesia terutama bagian selatan. Lalu, ada juga fenomena konvergensi angin, yaitu pertemuan antara angin dan liabilitas lokal yang memperkuat pembentukan awan hujan.

"BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap waspada bahkan mulai siaga, terhadap potensi hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang," pungkasnya.

Read Entire Article