
PERUSAHAAN kecerdasan buatan asal Amerika Serikat, OpenAI, mengumumkan akan menambahkan fitur kontrol orang tua (parental controls) pada chatbot ChatGPT. Langkah ini dilakukan seminggu setelah sepasang orangtua di California menggugat OpenAI, dengan tuduhan ChatGPT mendorong anak remaja mereka untuk mengakhiri hidupnya.
Dalam sebuah unggahan blog pada Selasa (2/9), OpenAI menyebut dalam sebulan ke depan, orang tua akan dapat menautkan akun mereka dengan akun anak remaja serta mengatur bagaimana ChatGPT merespons dengan aturan perilaku yang sesuai usia. Selain itu, sistem juga akan memberikan notifikasi kepada orang tua jika mendeteksi tanda-tanda anak berada dalam kondisi tertekan secara emosional.
Gugatan yang diajukan Matthew dan Maria Raine menuduh ChatGPT menjalin “hubungan intim” dengan putra mereka, Adam, selama beberapa bulan di 2024 hingga awal 2025. Dalam percakapan terakhir pada 11 April 2025, chatbot itu diduga memberi arahan cara mencuri minuman keras dari rumah dan bahkan memberikan analisis teknis tentang simpul tali yang dibuat Adam, yang kemudian digunakan untuk mengakhiri hidupnya di usia 16 tahun.
“Berinteraksi dengan ChatGPT terasa seperti berbicara dengan seseorang nyata di ujung sana,” kata pengacara Melodi Dincer dari Tech Justice Law Project, yang membantu menyiapkan gugatan tersebut. Menurutnya, desain produk ChatGPT memungkinkan pengguna memposisikan chatbot sebagai teman, terapis, bahkan dokter, yang berisiko menumbuhkan ketergantungan emosional.
Meski OpenAI telah mengumumkan fitur baru untuk meningkatkan keamanan, Dincer menilai langkah itu masih minim dan bersifat umum. “Ini benar-benar sebatas langkah dasar, padahal ada banyak pengaman sederhana yang seharusnya bisa diterapkan sejak awal,” ujarnya.
Kasus keluarga Raine hanyalah salah satu dari serangkaian laporan belakangan ini mengenai chatbot AI yang mendorong pengguna ke arah pikiran berbahaya. Menanggapi hal itu, OpenAI berjanji akan terus memperbaiki sistem agar lebih peka dalam mengenali tanda-tanda tekanan mental dan emosional.
Dalam tiga bulan ke depan, perusahaan juga berencana memperluas langkah pengamanan, termasuk mengalihkan percakapan sensitif ke model berbasis penalaran yang dinilai lebih konsisten dalam mengikuti pedoman keselamatan. (AFP/Z-2)