KETUA Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Said Abdullah meminta maaf atas nama dua politikus PDIP, Deddy Yevri Hanteru Sitorus dan Sadarestuwati. Perilaku kedua legislator Senayan itu sempat menuai kritik dari publik.
“Saya sebagai anggota Fraksi PDI Perjuangan, atas nama Deddy Sitorus dan Sadarestuwati, sungguh-sungguh minta maaf jika kemudian ada kesalahan, kekhilafan yang dilakukan. Dengan segala kerendahan hati, kami minta maaf,” ujar Said di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, pada Senin, 1 September 2025.
Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca
Menurut Ketua Badan Anggaran atau Banggar DPR ini, apa yang dilakukan oleh kedua kader PDIP itu perlu dijadikan pelajaran. “Secara etik menjadi pelajaran bagi kami untuk mempergunakan diksi atau perasa yang menimbulkan empati dan simpati kepada rakyat,” ujar Said.
Sebelumnya, Deddy Sitorus yang merupakan anggota Komisi II DPR menuai kritik publik karena melontarkan pernyataan yang membedakan antara pejabat dan masyarakat biasa. Saat menjadi tamu di sebuah acara TV nasional pada akhir 2024 lalu, Deddy menggunakan istilah “rakyat jelata” untuk menggambarkan masyarakat dengan penghasilan rendah. Potongan video berisi pernyataan Deddy itu diunggah kembali di media sosial dan menjadi ramai diperbincangkan baru-baru ini.
Adapun Sadarestuwati disorot lantaran ikut berjoget dalam Sidang Tahunan MPR RI beberapa waktu lalu. Banyak yang menganggap elite politik tidak sensitif dengan situasi rakyat yang sedang mengalami kesulitan.