
POLRI memastikan akan menyelidiki kasus dugaan penganiayaan yang menewaskan mahasiswa Universitas Amikom Yogyakarta, Rheza Sendy Pratama, 21, seusai mengikuti aksi demonstrasi di Mapolda DIY pada Minggu pagi, 31 Agustus 2025. Korban diduga meninggal setelah dianiaya aparat kepolisian.
Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko menyampaikan, Kapolda DIY telah mengambil langkah penyelidikan awal sekaligus menemui keluarga korban.
"Ya, tadi dalam proses inventarisasi dan kemudian konsolidasi, termasuk kalau tidak salah, itu dikejadian di Polda DIY.Pak Kapolda DIY sudah melakukan kegiatan tindakan penyelidikan, dan juga mendatangi orangtua korban untuk memberikan perkembangan apa langkah-langkah yang dilakukan," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko di Gedung Divhumas Polri, Jakarta, Senin (1/10).
Trunoyudo menegaskan, Polri akan terus memantau perkembangan penyelidikan tersebut.
"Kita tentu melakukan konsolidasi dan kemudian melihat dari apa kejadian-kejadian ini. Dan kita tunggu perkembangan nya secara utuh," ungkapnya.
Rheza sempat dilarikan ke RS Sardjito, namun nyawanya tidak tertolong. Keluarga histeris setelah mengetahui mahasiswa semester lima Program Studi Ilmu Komunikasi itu meninggal dunia dengan tubuh penuh luka lebam.
Menurut keterangan keluarga, Rheza terakhir terlihat berboncengan dengan rekannya melewati Jalan Ring Road Utara, tepat di depan Mapolda DIY yang dijaga aparat. Saat itu, tembakan gas air mata dilepaskan. Setelah itu, korban tidak lagi terlihat hingga akhirnya ditemukan dalam kondisi tak bernyawa.
Jenazah Rheza telah dimakamkan di TPU dekat kediamannya. Ayah korban, Yoyon Surono, mengungkapkan kesedihan dan kebingungan atas meninggalnya putra sulungnya.
"Saya tanya, 'Kenapa?' dan dijawab 'Cuman kena gas air mata kok, enggak apa-apa, itu ke RS Sardjito saja'. Saya ke sana anaknya sudah terbujur kaku," kata ayahanda Rheza, Yoyon Surono dikutip dari Metro Pagi Primetime, Metro TV, Senin (1/10)
"Saya tanya 'orang lain yang ngantar siapa?'. Katanya 'Cuman dari Polda, dari unit kesehatan Polda' rombongan lainnya enggak ada. Sekarang yang belum ketemu dompet, KTP, sama motornya," tambahnya. (P-4)