
Raut kesedihan terlihat jelas di wajah Imam Bakrie di RSU Negara Jembrana, Bali, Kamis (3/7). Istri dan anaknya menjadi korban tewas insiden tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali pada Rabu (2/7/2025) kemarin.
Jenazah sang istri, Fitri April Lestari (32 tahun) dan anaknya Afnan Aqiel Mustofa (3), ditemukan di sebelah timur Pantai Pebuahan, Jembrana, sekitar pukul 14.30 WITA.
Imam bercerita, istri dan anaknya sejatinya akan menjemput dirinya di Denpasar. Mereka merencanakan liburan singkat di tengah kesibukan Imam sebagai pekerja proyek di wilayah tersebut.
"Pertama dia mau nyusul ke Denpasar (dari Banyuwangi). Dia juga mau liburan, terus tak (aku) suruh naik travel habis itu naik kapal. Istri dan anak saya (yang jadi korban)," katanya kepada wartawan, Kamis (3/7).
Sebelum berangkat, Imam masih berkomunikasi via chat dengan Fitri. Bahkan, Fitri sempat memberikan kabar mereka sudah berada di kapal dengan mengirimkan foto sang anak.
Sampai akhirnya ia dikagetkan dengan kabar dari pemilik travel yang menyebut kapal yang ditumpangi oleh rombongan travel ini tenggelam di Selat Bali.
"Informasinya (kapal tenggelam) dapat dari bos travel jam 03.30 WIB. Sebelumnya komunikasi, mau berangkat juga komunikasi. Sudah ditemukan semua," ucapnya sedih.

Kini jasad kedua korban rencananya akan langsung dipulangkan ke rumah duka di Dusun Jimbar, Desa Tampung, Kecamatan Cluring, Banyuwangi.
KMP Tunu Pratama Jaya rute Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, menuju Pelabuhan Gilimanuk, Bali, tenggelam di Selat Bali pada Rabu (2/7) pukul 23.35 WIB atau Kamis (3/7) pukul 00.35 WITA.
Kapal milik PT Pasca Dana Sundari yang membawa 53 penumpang dan 12 kru ini diduga tenggelam akibat kebocoran di ruang mesin, lalu berujung terbalik.
Hingga kini, 31 orang selamat, 5 orang tewas, 29 orang masih hilang.