Shalahuddin al-Ayyubi, Peran Dalam Merintis Maulid Nabi

2 hours ago 1
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sultan Shalahuddin al-Ayyubi (1137–1193) atau Saladin menguasai Mesir sejak tahun 1174. Pemimpin yang berhaluan Sunni itu berupaya mengikis pengaruh Wangsa Fathimiyah, dinasti Syiah yang sebelumnya kokoh di Negeri Delta Sungai Nil itu.

Menurut Prof Ali Muhammad ash-Shallabi dalam biografi tentang tokoh tersebut, sang sultan berupaya membersihkan Mesir dari sisa-sisa pengaruh Syiah Ismailiyah-Rafidhah. Raja yang disebut sebagai Saladin oleh orang-orang Eropa itu pun becermin dari kejadian di Tunisia.

Negeri di pucuk Afrika utara itu pernah dikuasai Dinasti Fathimiyah, tetapi akhirnya pergolakan terjadi. Kaum Muslim Sunni berhasil mengambil alih pemerintahan. Untuk meneguhkan kekuasaan politik, mereka lalu memberantas kaum Syiah Ismailiyah-Rafidhah setempat hingga ke akar-akarnya. Saladin tidak mau “pembersihan” yang serupa itu terjadi di Mesir.

Memang, menghapus pengaruh Fathimiyah di sana bukanlah sebuah pekerjaan yang mudah. Lebih dari 250 tahun lamanya wangsa Syiah Ismailiyah-Rafidhah bercokol dalam tatanan politik dan budaya setempat.

Karena itu, Saladin memilih cara-cara kultural. Sebagai contoh, Universitas al-Azhar yang dibangun Fathimiyah di Kairo tidak dirubuhkannya. Namun, fungsinya diubah yakni tidak lagi sebagai lokus kaderisasi dai-dai Syiah, melainkan pusat diseminasi pemikiran dan keilmuan Islam Sunni.

Demikian pula dengan Maulid Nabi Muhammad SAW, suatu perayaan rutin tahunan yang digagas Fathimiyah.

Saladin tetap mempertahankan peringatan Maulid Nabi SAW. Hal itu dengan catatan, dirinya membersihkan perayaan-perayaan lain yang tidak sesuai dengan akidah ahlus sunnah wal jama'ah (aswaja).

Maka dari itu, sang sultan Ayyubiyah memilih metode perubahan kultural, bukan “pembabatan total.” Walaupun berdurasi cukup lama, dampaknya mengakar kuat di tengah masyarakat luas.

Dipertahankannya Maulid Nabi SAW pun terkait dengan konteks situasi masa itu. Umumnya umat Islam sedang dilanda kelemahan dan kelelahan akibat perang yang berlangsung terus menerus melawan Salibis. Dengan adanya perayaan tersebut, Saladin menggalang perhatian Muslimin untuk mengingat kembali jejak-jejak sejarah kehidupan Rasulullah SAW. Alhasil, mereka dapat semakin menguatkan rasa cinta kepada sang khatamul anbiya, khususnya ketika sedang menghadapi musuh Islam.

Demikianlah asal-usul peringatan Maulid Nabi dalam sejarah sejak ribuan tahun lalu. Perayaan tersebut semula diinisiasi kalangan Syiah, yakni Dinasti Fathimiyah. Namun, tradisi itu kemudian diadaptasi ke dalam kultur aswaja, yakni melalui kebijakan Sultan Shalahuddin dan Muzhaffar.

Read Entire Article