Laporan jurnalis Republika Bambang Noroyono dan Thoudy Badai dari Tunisia
REPUBLIKA.CO.ID, TUNISIA -- Indonesia Global Peace Convoy (IGPC) berharap pemerintahan Presiden Prabowo Subianto memberikan dukungan atas partisipasi relawan dan aktivis, serta jurnalis Indonesia yang turut ikut dalam misi pelayaran Global Sumud Flotilla (GSF). Koordinator IGPC Muhammad Husein juga mengharapkan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) dapat memberikan perlindungan bagi para warga negara Indonesia (WNI) yang ambil bagian dalam misi pelayaran akbar menembus blokade Gaza tersebut.
Husein mengatakan, hingga Kamis (4/9/2025) sudah tercatat sekitar 60-an relawan dan aktivis serta jurnalis Indonesia yang turut ke Tunisia untuk bergabung dalam misi pelayaran menembus blokade Gaza tersebut. Tetapi, kata Husein, Global Sumud Flotilla hanya mengizinkan Indonesia membawa 33 peserta. Yang itu terdiri dari relawan aktivis, influencer, dan juga wartawan.
"Jadi dari semua (delegasi Indonesia) yang datang ke Tunisia, cuma 30-an saja yang boleh ikut berlayar," kata Husein di Tunis, Tunisia, Kamis (4/9/2025). Sementara relawan dan aktivis yang lainnya, kata Husein, hanya mengantar pelepasan konvoi, di Tunisia. Hingga sekarang, kata Husein ada sedikitnya 80an kapal kemanusiaan GSF dari 44 negara. Dan beberapa di antaranya dari Spanyol, Italia, juga Yunani sudah bertolak ke Tunisia.
Dari Tunisia, kapal-kapal misi kemanusian itu, akan berlayar serempak menuju Gaza. Dan Indonesia, sudah menyiapkan sedikitnya lima kapal yang akan membawa 30an relawan, aktivis, dan jurnalis. Republika salah-satu yang bakal turut serta dalam misi pelayaran akbar menembus blokade Gaza secara damai itu. Dan dari Tunisia, konvoi akbar mengarungi Laut Mediterania itu dilakukan pada Ahad, 7 September 2025.
Perjalanan laut menuju Gaza, diperkirakan memakan waktu sepekan. Kapal-kapal kemanusian itu, membawa logistik, obat-obatan, tim medis, serta bantuan pangan untuk masyarakat di Gaza-Palestina yang menderita kelaparan, dan sudah lebih dari 23 bulan menjadi target genosida zionis Israel Occupation Force (IOF). Global Sumud Flotilla, mengambil peran kemanusian melalui aksi-aksi nonkekerasan untuk penghentian genosida.
Rute Perjalanan Armada Keteguhan
"Permohonan permintaan kami kepada pejabat yang berwenang di pemerintahan (Indonesia), Kementerian Luar Negeri untuk bisa memberikan instruksi kepada dubes-dubes yang ada di sekitar mediterania untuk membantu memberikan proteksi kepada kami dan pengamanan kepada kami. Karena misi pelayaran Sumud Global Flotilla ini adalah pergerakan besar yang melibatkan banyak WNI (warga Indonesia)," kata Husein.
Husein juga meminta seluruh masyarakat Indonesia untuk turut mengawasi para relawan, aktivis, dan jurnalis Indonesia yang mengikuti pelayaran kemanusian menembus blokade Gaza kali ini. Kata Husein, agar masyarakat Indonesia memanfaatkan kanal dan platform-platform digital mengkampanyekan masif konvoi akbar internasional Sumud Global Flotilla untuk menembus blokade Gaza kali ini. Karena kata dia, dengan kampanye masif dari seluruh dunia, dapat membantu perlindungan para peserta pelayaran dari aksi-aksi agresif IOF.
"Kami meminta turut serta masyarakat mengangkat isu ini. Ini gerakan bersejarah yang tidak pernah terjadi sebelumnya. Ini adalah harapan. Masyarakat harus mengawal aksi ini melalui media-media, platform digital. Karena dengan banyaknya atensi atas kegiatan ini akan membantu kami untuk membatasi pergerakan represif Israel dalam merespon pelayaran Global Sumud Flotilla ini," kata Husein.