Trump Nyinyir Tak Diajak Xi Jinping Kumpul Bareng Putin dan Kim Jong Un

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan pada hari Rabu (3/9/2025) bahwa China seharusnya menyoroti peran yang dimainkan oleh AS dalam kekalahan Jepang di Perang Dunia II. Komentar tersebut ia sampaikan setelah Beijing mengadakan parade militer dan mengundang beberapa pemimpin dunia.

Dalam pernyataannya, Trump mengatakan parade itu sangat bagus. Namun, karena ia menganggap peran Washington sangat penting dalam kemenangan China atas Jepang, ia mengatakan Presiden China Xi Jinping harus berterima kasih kepada AS.

"Saya pikir itu adalah upacara yang indah. Saya pikir itu sangat, sangat mengesankan," kata Trump kepada wartawan di Oval Office, beberapa jam setelah ia mengunggah di media sosial bahwa para pemimpin asing yang bertemu di Beijing mungkin sedang bersekongkol melawan AS.

"Saya menonton pidato itu tadi malam. Presiden Xi adalah teman saya, tapi saya pikir Amerika Serikat seharusnya disebutkan tadi malam selama pidato itu, karena kami sangat, sangat membantu China."

Presiden China Xi Jinping telah menjadikan peringatan 80 tahun berakhirnya perang sebagai pameran utama bagi pemerintahannya dan hubungannya yang erat dengan negara-negara yang berselisih dengan Washington.

Didampingi oleh Vladimir Putin dari Rusia, Presiden Indonesia Prabowo Subianto, dan Kim Jong Un dari Korea Utara, Xi berbicara di hadapan lebih dari 50.000 penonton di Lapangan Tiananmen. Ia menyaksikan parade pasukan dengan barisan langkah tegap dan peralatan militer mutakhir yang bertujuan untuk mencegah calon musuh, termasuk Amerika Serikat.

Invasi Jepang ke China pada tahun 1937 adalah eskalasi besar dalam pertempuran yang kemudian mengarah ke Perang Dunia Kedua, dan penyerahan diri Jepang pada tahun 1945 menandai berakhirnya konflik. AS bergabung dalam perang pada tahun 1941, membantu pasukan China melawan militer Jepang dan memainkan peran yang menentukan dalam kekalahan Jepang.

Menggunakan sejarah untuk melancarkan pertempuran politik saat ini, Xi menggambarkan Perang Dunia Kedua sebagai titik balik utama dalam "peremajaan besar bangsa China" yang kini diperintah oleh Partai Komunis China, dan sekutu-sekutunya.

Pada hari Rabu, Xi berterima kasih kepada "pemerintah asing dan teman-teman internasional yang mendukung dan membantu rakyat China," menurut seorang pejabat. Namun, ia tidak menyoroti peran AS dalam perang.

Hubungan AS-China berada pada momen yang tegang. Kedua belah pihak berselisih mengenai berbagai masalah keamanan, mulai dari Ukraina hingga Laut China Selatan, dan sedang berdebat mengenai kesepakatan perdagangan yang luas untuk mencegah tarif atas barang-barang masing-masing.

Namun Trump berulang kali menggembar-gemborkan hubungan pribadi yang positif dengan Xi, yang menurut para pembantunya dapat mengarahkan dua ekonomi terbesar di dunia ini ke arah yang konstruktif. Ia juga mengatakan bahwa ia mungkin akan segera bertemu dengan Xi.

Dalam sebuah unggahan yang ditujukan kepada Xi di Truth Social saat parade dimulai, Trump berkata, "Tolong sampaikan salam hangat saya kepada Vladimir Putin, dan Kim Jong Un, saat kalian bersekongkol melawan Amerika Serikat."

(tps/luc)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Terungkap Trump Terang-terangan Mau Lawan Putin, Ancam Bom Moskow