Ada Faktor Ekonomi di 'Demo Agustus', CSIS Colek Pemerintah Soal Ini

16 hours ago 2
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

Jakarta, CNBC Indonesia - Aksi demonstrasi yang berlangsung beberapa waktu terakhir dinilai Center for Strategic and International Studies (CSIS) sebagai bentuk kemarahan warga Indonesia atas kondisi perekonomian saat ini.

Peneliti ekonomi untuk Centre for Strategic and International Studies (CSIS), Deni Friawan mengatakan bahwa pemerintah harus berhenti menyangkal bahwa demonstrasi yang terjadi merupakan dampak dari perekonomian nasional yang tidak baik-baik saja.

Pasalnya kepercayaan masyarakat akan pemerintah kian menurun akibat ketimpangan dalam berbagai kebijakan pemerintah.

Menurutnya, masyarakat diminta membayar pajak, iuran, hingga menerima kebijakan efisiensi pemerintah. Namun di sisi lain, publik melihat tanda-tanda pemborosan, seperti penambahan jumlah kementerian dan lembaga, praktik rangkap jabatan di BUMN, serta menaikkan gaji dan tunjangan bagi pejabat dan anggota DPR.

"Kontradiksi ini menciptakan krisis legitimasi fiskal. Karena pada dasarnya fondasi kepercayaan yang menopangnya itu runtuh. Dalam teori ekonomi politik kita ketahui bahwa pajak adalah kontrak sosial antara rakyat dengan negara," ujar Deni dalam diskusi publik CSIS, Selasa (2/9/2025).

Selain itu, kondisi ini juga mencerminkan ketimpangan dan beban ekonomi yang semakin berat. Pertumbuhan ekonomi memang stabil di kisaran 5%, namun Deni menilai distribusinya semakin timpang karena bias pada sektor padat modal.

Gini ratio masih di angka 0,39, kelas menengah yang terus menurun, dan banyaknya masyarakat yang berada hanya sedikit di atas garis kemiskinan.

"Kalau pakai standar Bank Dunia yang sekarang mungkin tingkat kemiskinannya lebih tinggi lagi. Belakangan ini tingkat inflasi umum itu rendah, tapi pada waktu tertentu tingkat volatile food sangat tinggi. Misalnya hari ini harga beras itu kisaran Rp14.000 sampai Rp18.000, tengahnya misalnya Rp16.000 itu sangat-sangat membebani masyarakat," ujarnya.

Dia menilai bahwa jalan keluar dari sejumlah krisis sosial-ekonomi yang terjadi adalah perbaikan tata kelola anggaran negara.

Chief Economist Bank Permata, Josua Pardede pun mengatakan demonstrasi yang pecah di Jakarta dan kota besar lain secara langsung meningkatkan ketidakpastian politik dan sosial.

Sebelumnya kurs rupiah sempat tertekan ke level 16.560/US$ selama periode unjuk rasa, namun mampu kembali bergerak ke level Rp 16.400/US$ dalam waktu singkat.

Menurutnya, pelemahan rupiah cenderung bersifat sementara selama demonstrasi tidak berkembang menjadi krisis politik berkepanjangan. Namun, sejarah menunjukkan rupiah sensitif terhadap sentimen politik domestik dan kembali stabil ketika ketidakpastian mereda dan fundamental ekonomi relatif terjaga.

"Dalam kasus saat ini, BI telah menegaskan komitmennya menjaga pergerakan rupiah sesuai fundamental. Namun, jika demonstrasi terus berlanjut atau melebar hingga menimbulkan gangguan terhadap fiskal dan investasi, pelemahan bisa lebih lama bertahan," ujar Josua kepada CNBC Indonesia, Rabu (3/9/2025).

Jika ketegangan sosial segera mereda, ruang apresiasi terbuka kembali ke area Rp16.200-Rp16.300, didukung oleh intervensi BI dan cadangan devisa yang memadai. Dengan kata lain, outlook rupiah ke depan sangat bergantung pada stabilitas domestik.

"Semakin cepat demonstrasi mereda, semakin cepat pula rupiah kembali ke jalur stabil sesuai fundamental ekonomi," ujarnya.


(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Di Tengah Aksi Protes, Airlangga Minta Pengusaha Tenang & Optimis

Read Entire Article