
BINTANG Los Angeles Clippers Kawhi Leonard terseret isu skandal manipulasi aturan batas gaji (salary cap) NBA, menyusul laporan investigasi yang dipublikasikan jurnalis olahraga Amerika Serikat (AS), Pablo Torre, Rabu (3/9).
Dalam laporannya, Torre mengungkapkan Leonard menandatangani kontrak endorsement senilai US$28 juta dengan Aspiration, yang merupakan perusahaan penanaman pohon yang didanai pemilik Clippers, Steve Ballmer.
Namun, kesepakatan itu disebut sebagai no-show job atau kontrak fiktif yang tujuannya untuk mengakali regulasi salary cap NBA.
Jurnalis itu juga mengungkapkan, seorang mantan karyawan Aspiration menyatakan, kontrak Leonard dimasukkan dalam daftar kerja sama besar perusahaan, namun dipahami secara internal bahwa nilai sponsorship itu tidak lain dimaksudkan untuk menyiasati aturan gaji.
"Pada dasarnya jangan dipertanyakan, karena itu memang untuk mengakali salary cap," ujar sumber tersebut yang disampaikan Torre di akun X @PabloTorreFindsOut.
Kabar mengenai skandal itu memicu gelombang kritik dari para penggemar NBA.
Sejumlah warganet di platform X menyerukan agar NBA menjatuhkan sanksi berat, mulai dari larangan dua tahun tanpa gaji bagi Leonard, hingga memaksa Ballmer menjual klub.
Ada pula yang menyarankan agar kontrak Leonard dengan Clippers dibatalkan jika pelanggaran terbukti.
Sementara itu, Clippers bergerak cepat membantah laporan tersebut.
Dalam pernyataan resmi di BroBible, yang dikutip di Jakarta, klub itu menegaskan tidak ada pelanggaran yang dilakukan.
"Baik Ballmer maupun Clippers tidak mengakali salary cap atau terlibat kesalahan terkait Aspiration. Setiap klaim sebaliknya dapat dibuktikan salah," tegas klub NBA itu.
Hingga Rabu (3/9) malam, NBA belum merilis keterangan resmi terkait skandal itu.
Namun, sejumlah pengamat memperkirakan NBA akan segera melakukan penyelidikan mengingat dampak yang mungkin muncul dari tuduhan yang beredar, dapat merusak integritas kompetisi.
Kawhi Leonard, yang kini berumur 34 tahun, bergabung dengan Los Angeles Clippers sejak 2019, setelah membawa Toronto Raptors juara NBA.
Dia, sebelumnya, meneken kontrak tiga tahun senilai US$103 juta, sebelum kemudian memperpanjang kontrak empat tahun dengan nilai US$176,3 juta pada 2021.
Selama lima musim bersama Clippers, Leonard mencatatkan rata-rata 24,4 poin per laga (ppg) dan 6,4 rebound per laga (rpg), walaupun kerap diganggu cedera.
Jika tuduhan yang beredar terbukti, Leonard dan Clippers berpotensi menghadapi sanksi berat dari NBA, termasuk denda, pengurangan hak draft, hingga pembatalan kontrak pemain. (Ant/Z-1)