
Sebanyak 139 calon siswa SMA dan SMK dikabarkan terlempar dari jalur afirmasi dalam Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) tahun ajaran 2025/2026 di DIY.
Jalur afirmasi adalah jalur khusus untuk siswa dari keluarga kurang mampu atau siswa disabilitas.
Terkait hal itu, Kepala Disdikpora DIY Suhirman memberikan penjelasan. Menurutnya hal tersebut terjadi karena adanya perubahan data.
"Ada perubahan data yang dulunya iya (masuk afirmasi) menjadi tidak," kata Suhirman saat ditemui di kantornya di Umbulharjo, Kota Yogyakarta, Kamis (3/7).
Perubahan data yang dimaksud adalah data keluarga kurang mampu dari Dinas Sosial DIY. Pada data lama orang tua siswa masih masuk keluarga tidak mampu, namun di data terbaru sudah tidak lagi.
Disdikpora DIY kemudian menggelar rapat terkait hal itu. Hasilnya dari 139 anak yang terlempar dari jalur afirmasi, kini tinggal 53 anak yang tidak masuk jalur afirmasi.
"Sudah berkurang menjadi 53 (yang terlempar). Datanya bergerak," kata Suhirman.Mereka yang berhasil kembali masuk jalur afirmasi bisa menunjukkan dirinya bukan dari keluarga tidak mampu.
"Ada data-data pendukung (yang menunjukkan kurang mampu)," katanya.
Soal nasib 53 anak yang belum masuk melalui jalur afirmasi, Suhirman akan bertemu dengan para orang tua.
"Dulunya 139 jadi 53. Itu mereka bisa menunjukkan. Kita akan ditunggu nanti (menunjukkan dirinya berhak melalui afirmasi)," bebernya.