Pimpinan DPR RI menerima perwakilan mahasiswa 16 organisasi kemahasiswaan di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (3/9).
Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad menyampaikan permohonan maaf. Ia meminta maaf atas kekeliruan dan kekurangan para anggota DPR.
"Selaku pimpinan kami menyatakan permohonan maaf atas kekeliruan serta kekurangan kami sebagai wakil rakyat dalam menjalankan tugas dan fungsi mewakili aspirasi masyarakat yang selama ini menjadi tanggung jawab kami," kata Dasco.
Pertemuan ini atas undangan DPR kepada para mahasiswa untuk berdialog dan menerima aspirasi yang disampaikan terkait demo ricuh pada 25-31 Agustus.
Dasco memastikan DPR akan segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kinerja anggota dewan agar lebih mendengarkan rakyat dan memahami kondisi sosial ekonomi masyarakat.
"Tentunya permintaan maaf ini tidak cukup tanpa evaluasi dan perbaikan secara menyeluruh dan akan lakukan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya," kata Dasco.
Ketua Harian DPP Gerindra ini mengatakan, pertemuan tersebut sebagai upaya DPR dalam menyerap aspirasi masyarakat. Ia mengatakan, selama ini DPR juga melakukan mekanisme yang sama.
“Sebetulnya setiap aspirasi itu di DPR biasanya di komisi-komisi kan selalu ada yang namanya rapat dengar pendapat, boleh dicek. Misalnya di (pembahasan RUU) KUHAP itu sampai sekarang belum selesai-selesai karena memang masih terus menerima aspirasi dari publik maupun juga termasuk adik-adik dari mahasiswa,” kata Dasco.
Dasco menjelaskan mengapa saat demo pekan lalu, tak ada perwakilan DPR yang menerima massa demo. Menurutnya, karena demo pekan lalu sudah disusupi penumpang gelap.
“Pada hari ini ada perwakilan dari DPR yang menerima keluar untuk aksi pengunjuk rasa. Nah tetapi kalau yang kemarin-kemarin begitu kita mau keluar, itu sudah bukan murni pengunjuk rasa, (tapi) pihak-pihak penumpang gelap yang tentunya suasana di lapangan tidak kondusif,” papar Dasco.