Dukung Hilirisasi, Vale Indonesia Rencanakan Pinjaman Bertahap USD 1,2 Miliar

1 month ago 5
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
 Ave Airiza Gunanto/kumparanPower Plant PT Vale Indonesia (INCO) di Sorowako. Foto: Ave Airiza Gunanto/kumparan

PT Vale Indonesia Tbk (INCO) menyiapkan pendanaan hingga USD 1,2 miliar secara bertahap untuk mendukung pengembangan tambang dan proyek hilirisasi nikel. Pendanaan ini sebagian besar akan bersumber dari pinjaman bank, dengan kemungkinan penerbitan obligasi baru dilakukan pada 2027.

Manager Corporation Finance & Investor Relations Vale Indonesia, Andaru Brahmono Adi, menjelaskan perusahaan masih mengkaji struktur pembiayaan yang paling sesuai, namun menegaskan pendanaan akan terbagi dalam beberapa tahap.

“Jadi mungkin saya bisa jelasin betul bahwa kami memang memerlukan dana kurang lebih USD 1 sampai (USD) 1,2 miliar dan itu akan terbagi menjadi beberapa fase,” kata Andaru kepada wartawan di kawasan Jakarta Selatan, Jumat (18/7).

Dia juga mengklarifikasi pemberitaan yang menyebut Vale bakal menerbitkan obligasi (bond) senilai USD 500 juta tahun depan. Menurutnya, angka tersebut memang relevan, tetapi struktur pendanaannya kemungkinan berasal dari pinjaman perbankan.

“Kalau saya lihat, sempat ada beberapa media itu quote bahwa tahun depan katanya Vale akan masuk ke bond market sekitar USD 500 juta, saya mungkin sekalian klarifikasi di sini, kami masih pertimbangkan untuk strukturnya. Tapi kemungkinan angka USD 500 juta itu untuk tahun depan benar. Tapi strukturnya mungkin lebih ke arah untuk pinjaman bank, bukan bond,” ujar Andaru.

Manager Corporation Finance & Investor Relations Vale Indonesia, Andaru Brahmono Adi, di kawasan Jakarta Selatan, Jumat (18/7). Foto: Muhammad Fhandra/kumparanManager Corporation Finance & Investor Relations Vale Indonesia, Andaru Brahmono Adi, di kawasan Jakarta Selatan, Jumat (18/7). Foto: Muhammad Fhandra/kumparan

Andaru menjelaskan, kemungkinan pendanaan melalui obligasi baru akan terealisasi pada 2027. “Baru nanti mungkin di tahun selanjutnya, 2027, ada kemungkinan kita akan masuk ke bond market,” ujarnya.

Pendanaan tersebut ditujukan untuk mendukung proyek-proyek tambang baru milik Vale secara penuh, serta proyek smelter HPAL yang dijalankan bersama mitra strategis.

“Saat ini kan kita masih membangun 3 tambang, punya kita sendiri 100%. (Blok) Bahodopi yang akan mulai jalan di tahun ini. Kemudian Pomalaa mulai tahun depan. Jadi sebenarnya fundingnya untuk membiayai proyek-proyek tambang kita,” jelasnya.

Salah satu proyek yang telah memiliki mitra adalah Pomalaa, yang menggandeng Zhejiang Huayou Cobalt Co dan Ford Motor Co untuk pembangunan smelter. Sementara tambang tetap dimiliki penuh oleh Vale.

Andaru menyebut perusahaan masih membuka peluang kerja sama strategis untuk proyek HPAL lainnya, meski belum mencapai tahap finalisasi.

“Sejauh ini memang kita sudah ada penjajakan, sudah berbicara dengan beberapa potensial. Tapi kita belum sampai ke level untuk penandatangan agreement,” katanya.

Sebelumnya, pada Maret 2025, Presiden Direktur PT Vale Indonesia Tbk (INCO), Febriany Eddy, menyampaikan mayoritas pendanaan proyek strategis perusahaan masih berasal dari kas internal.

Meski begitu, dia mengungkapkan perseroan tengah mempertimbangkan opsi pendanaan eksternal melalui pinjaman perbankan, yang kemungkinan dilakukan pada akhir 2025 atau sepanjang 2026.

Adapun kebutuhan pendanaan yang dibidik mencapai USD 1,2 miliar, terutama untuk mendukung pengembangan blok tambang baru tahun ini.

Langkah ekspansi tersebut juga didorong oleh peningkatan peringkat kredit dari lembaga pemeringkat S&P Global Ratings yang pada akhir 2024 lalu menaikkan rating Vale dari BB menjadi BB+ dengan prospek stabil. Peningkatan ini membuka ruang bagi perusahaan untuk menjajaki sumber pembiayaan eksternal dengan struktur yang lebih efisien.

Read Entire Article