
SETELAH sukses tiga tahun lalu memproduksi film Menjelang Magrib, Helroad Films kembali menyapa para penggemar lewat film 'Menjelang Magrib 2: Wanita Yang Dirantai'. Film ini kembali disutradarai Helfi Kardi dan dijadwalkan tayang di bioskop pada 4 September 2025.
Helfi menyampaikan, Menjelang Magrib 2: Wanita Yang Dirantai hadir dengan cerita lebih gelap, mencekam, dan lebih merasakan kultur dan ketimpangan sosial dan ekonomi. Film ini menggunakan latar cerita pada tahun 1920 ketika Indonesia masih menjadi bagian dari jajahan pemerintah Belanda dan masih bernama Hindia Belanda. Film ini tetap konsisten mengangkat tema pasung.
"Apa hubungannya antara Menjelang Maghrib 1 dan 2, yang pasti tentang Pasung. Selain itu juga menceritakan tentang filsafat mistis itu apa, tentang eksistensi manusia dengan alam semesta. Itu semua ada koneksinya, tapi bagaimana semua itu dikembalikan ke persepsi dan interpretasi para penonton saja," ucap Helfi dalam keterangan resmi, Sabtu (30/8).
Alasan kembali mengangkat tema pasung, Helfi mengatakan, karena tema itu sudah menjadi energi cerita sedari awal saat dia membuat film Menjelang Magrib. Cerita soal pemasungan pun cukup dekat dengan Helfi, karena berdasarkan pengalaman pribadi sang sutradara sewaktu tinggal di daerah Sumatra, dia pernah melihat orang yang dipasung sebagai bagian cara pengobatan orang yang bermasalah dengan kejiwaan atau mental illness.
Selain soal pasung, dalam film ini Helfi pun tertantang menghidupkan karakter yang terinspirasi dari pahlawan nasional Dr. Moewardi, yang merupakan sosok berpengaruh dalam dunia kesehatan Indonesia. Dia merupakan seorang dokter lulusan STOVIA dan kerap turun ke masyarakat untuk memberikan pengobatan secara gratis.
"Kenapa saya ambil latar belakang tahun 1920 pada film ini, alasannya karena saya itu suka dengan sejarah, salah satunya suka dengan STOVIA. Mungkin banyak yang nggak tau siapa tokoh yang berdiri di sebelah Soekarno saat membacakan naskah Proklamasi, dia adalah Dr Moewardi, dan beliau menginspirasi saya untuk menciptakan karakter Dr Giandra pada film ini," terang Helfi.
Adapun Menjelang Magrib 2: Wanita Yang Dirantai berkisah tentang Layla, wanita yang telah mati namun hidup kembali. Tak disangka kejadian-kejadian aneh serta teror mencekam justru muncul setelah kembalinya Layla, dan membuatnya harus dipasung di waktu menjelang Maghrib. Banyak menganggap bahwa tubuh Layla dimanfaatkan oleh iblis, segala cara pun dilakukan untuk mengeluarkan iblis itu dari tubuh Layla.
Deretan aktor seperti Aditya Zoni (sebagai Dr. Giandra), Aisha Kastolan (Layla), Aurelia Lourdes (Rike) hingga Muthia Datau (Nenek Layla) tampil dalam film itu, mengambil latar belakang tahun 1920, begitu kental terasa bagaimana Helfi mencoba menampilkan unsur klasik pada film. Pengambilan gambar yang dilakukan di kawasan hutan di kaki gunung papandayan, menambah kesan mistis sepanjang menyaksikan film. Film ini bakal tayang 4 September 2025 di bioskop. (M-2)