
HUMAN Papillomavirus (HPV) adalah salah satu infeksi menular seksual (IMS) paling umum di dunia. Baik pria maupun wanita dapat terinfeksi, termasuk remaja dan dewasa muda yang aktif secara seksual.
Sebagian besar kasus HPV tidak bergejala dan bisa hilang sendiri. Namun, tipe tertentu dapat menimbulkan masalah serius: dari kutil kelamin hingga kanker serviks.
HPV menyebar melalui hubungan vaginal, anal, oral, serta kontak kulit di area genital. Menurut CDC, hampir semua orang aktif seksual akan terpapar HPV setidaknya sekali seumur hidup.
Karena sering tak bergejala, banyak yang tidak sadar terinfeksi. Sistem imun biasanya mampu membersihkan virus dalam 1–2 tahun, tetapi bila bertahan, risiko komplikasi meningkat.
HPV pada Pria
- Umumnya tanpa gejala.
- Bisa memicu kutil kelamin di penis, anus, atau sekitar genital.
- Dalam kasus jarang: kanker penis, anus, atau tenggorokan (orofaring).
- Belum ada tes khusus untuk pria, pemeriksaan dilakukan saat muncul gejala.
HPV pada Wanita
- Sekitar 80% wanita pernah terinfeksi HPV, kebanyakan tanpa gejala.
- Tipe 16 dan 18 menyumbang 70% kasus kanker serviks.
Gejala yang bisa muncul:
- Kutil kelamin di vagina, anus, leher rahim, paha, atau mulut
- Keputihan berlebih
- Perdarahan saat berhubungan
- Gatal/lembab di area genital
Jenis HPV dan Risikonya
- Risiko Tinggi (High-Risk): HPV 16 & 18 → penyebab utama kanker serviks, vagina, vulva, anus, hingga orofaring.
- Risiko Rendah (Low-Risk): HPV 6 & 11 → penyebab kutil kelamin, jarang memicu kanker.
WHO (2002) mencatat 500.000 kasus kanker serviks dan 250.000 kematian, 80% di negara berkembang termasuk Indonesia.
Faktor Risiko Infeksi HPV
- Berganti-ganti pasangan seksual
- Luka atau iritasi di area genital
- Imunitas lemah (HIV/AIDS, kemoterapi)
- Kebersihan intim kurang terjaga
- Aktivitas seksual usia muda
Pencegahan HPV
- Vaksinasi HPV → dianjurkan untuk anak laki-laki & perempuan usia 9–26 tahun, idealnya sebelum aktif seksual.
- Kondom → menurunkan risiko penularan HPV & IMS lain.
- Skrining rutin → Pap smear & tes HPV pada wanita ≥30 tahun untuk deteksi dini perubahan sel serviks. (Empowher, Halodoc, ASHA/Z-10)