Sebuah kiriman dibagikan oleh Republika Online (@republikaonline)
Lima kapal Indonesia yang membawa sekitar 30 delegasi damai untuk misi membuka blokade Gaza itu, menggenapi sementara 65 kapal relawan dan aktivis lainnya yang berpartisipasi dalam Global Sumud Flotilla. Diperkirakan dari semua kapal, peserta pelayaran damai itu ditaksir lebih dari 300an aktivis dan relawan dari 44 negara.
Lima kapal Indonesia, pun bakal bertambah. Karena kata Husein ada beberapa kapal laut dari Indonesia lainnya yang masih dalam proses pelunasan bayar. Sehingga, kata Husein ada kemungkinan para relawan dan aktivis peserta Global Sumud Flotilla untuk membuka blokade Gaza dari Zionis Israel semakin bertambah.
Duta Besar (Dubes) Indonesia di Tunisia Zuhairi Misrawi saat ditemui di Tunis, mendukung partisipasi IGPC dalam konvoi laut akbar Global Sumud Flotilla menembus blokade Gaza itu. Zuhairi, pun mendukung IGPC mengenakan nama-nama pahlawan nasional sebagai nama lambung kapal untuk pelayaran damai itu. Karena menurut dia, partisipasi relawan dan aktivis Indonesia harus turut menyertakan kebanggaan terhadap para pejuang-pejuang kemerdekaan.
"Saya sangat senang kapal-kapal Indonesia Global Peace Convoy dalam misi Global Sumud Flotilla ini menyertakan nama-nama pejuang bangsa (Indonesia). Terutama Sukarno," kata Zuhairi, Rabu (3/9/2025). Sebab kata Zuhairi, para pahlawan yang namanya dijadikan lambung kapal tersebut merupakan tokoh-tokoh besar dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia.
"Dan terutama nama Bung Karno (Sukarno). Karena perjuangan kemerdekaan ini, tidak lepas dari nama Bung Karno. Dan sejarah perjuangan bangsa Palestina untuk merdeka juga, adalah perjuangan bangsa Indoneaia yang disampaikan Bung Karno yang sangat menentang penjajahan di atas muka bumi," ujar Zuhairi. Dan hingga saat ini, Indonesia pun tetap pada kesadaran bangsa yang menghendaki rakyat di Gaza-Palestina dapat keluar dari kungkungan penjajahan Zionis Israel.