UNIVERISTAS Indonesia (UI) memutuskan seluruh kegiatan akademik dan non-akademik dialihkan ke daring mulai Senin, 1 September hingga Kamis, 4 September 2025. Kebijakan itu diambil menyusul perkembangan situasi terkini yang dinilai berpotensi mengganggu keamanan, kenyamanan, dan kelancaran aktivitas kampus.
Dalam edaran yang ditandatangani Rektor UI Heri Hermansyah, disebutkan perkuliahan selama periode tersebut dilakukan secara daring. “Kegiatan praktikum, pemanfaatan laboratorium, dan aktivitas lain yang tidak dapat dilakukan secara daring dijadwalkan ulang dengan mempertimbangkan prinsip keamanan dan keselamatan,” tulis edaran yang diterima Tempo pada Ahad, 31 Agustus 2025.
Selain perkuliahan, kegiatan non-akademik juga dijalankan dengan skema bekerja dari rumah. UI menetapkan pola kerja 50:50 bagi pegawai, dengan jadwal yang diatur melalui mekanisme persetujuan pimpinan unit kerja.
Adapun sejumlah fungsi kritis tetap berjalan dari kampus, seperti petugas keamanan, kebersihan, jaringan IT, panitia wisuda, serta pegawai lain yang dinilai esensial. Pimpinan universitas, fakultas, dan jajaran manajerial juga tetap bekerja dari kantor dengan memperhatikan keamanan perjalanan menuju kampus.
UI menegaskan kebijakan ini semata-mata untuk memastikan keselamatan sivitas akademika di tengah situasi yang dianggap berisiko. “Demikian edaran ini dibuat untuk dilaksanakan sebagaimana mestinya,” demikian penutup surat edaran tersebut.
Aksi demonstrasi di depan gedung DPR terjadi dalam sepekan ini, yaitu pada 25, 28 dan 29, dan 30 Agustus 2025. Demonstran semula memprotes perihal adanya tunjangan rumah Rp 50 juta per bulan untuk anggota Dewan. Mereka juga kecewa dengan kinerja 580 legislator, yang dinilai tidak mewakili kepentingan masyarakat luas. Tindakan para anggota dewan yang berjoget-joget dan merespons arogan kritik masyarakat juga menjadi kulminasi aksi sepekan ini.
Aksi demonstrasi memanas ketika pengendara ojek online tewas dilindas mobil polisi pada 28 Agustus. Peristiwa tersebut membuat massa marah dan melakukan unjuk rasa di sejumlah daerah.