Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi merelokasi Rp 4,2 miliar anggaran, untuk asuransi ketenagakerjaan pekerja sektor informal seperti ojek hingga pembantu rumah tangga.
Angka Rp 4,2 miliar itu diperoleh dari Dedi yang memberikan seluruh gaji dan tunjangannya sebesar Rp 8,1 juta per bulan, lalu relokasi sejumlah pos anggaran seperti:
"Geser (anggaran), untuk asuransi anak-anak ojol," ujar Dedi, dikutip kumparan pada Rabu (3/9).
Premi asuransi yang Dedi maksud, per tahunnya, adalah Rp 201 ribu.
KDM pun menjelaskan bahwa pos-pos anggaran yang selama ini dibelanjakan tidak tepat, sebenarnya bisa direlokasi untuk melindungi para pekerja sektor informal dengan asuransi ketenagakerjaan.
Sebelumnya memang Pemprov Jabar telah meneken nota kesepahaman soal asuransi ketenagakerjaan bagi sektor informal.
"Bisa melindungi orang yang patah kaki, patah tangan, melindungi orang dari Bank Emok (rentenir), melindungi orang di rumah sakit, mengganti selama dia di rumah sakit penghasilannya—karena dia tidak bekerja," ujar KDM.