Kemenperin Dapat Jatah Rp 2,50 T pada 2026, Ini Program Prioritas yang Dibidik

4 hours ago 2
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita (kedua kanan) memberikan paparan saat rapat kerja bersama Komisi VII DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (12/6/2023). Foto: ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mendapatkan jatah anggaran mencapai Rp 2,50 triliun pada 2026. Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan angka itu turun 1,57 persen dari pagu anggaran Kemenperin pada 2025 senilai Rp 2,54 triliun.

“Tentu fluktuasi ini akan menjadi tantangan tersendiri bagi kami tapi kami akan terus berupaya untuk menjaga keberlanjutan pembangunan sektor industri,” kata Agus dalam Raker dengan Komisi VII DPR RI di Kompleks DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (3/9).

Agus mengungkapkan pagu anggaran Kemenperin 2026 meningkat Rp 564,92 miliar dari pagu indikatif 2026 yang ada di Rp 1,93 triliun.

Dari sisi sumber, pagu anggaran Kemenperin pada 2026 bersumber dari rupiah murni senilai Rp 2,09 triliun, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Rp 69,9 miliar, dan Badan Layanan Umum (BLU) sebesar Rp 342,4 miliar.

“Secara fungsi anggaran tahun 2026 akan dialokasikan ke dalam 2 kategori besar yaitu anggaran pendidikan sebesar Rp 685,9 miliar yang diarahkan untuk mendukung pengembangan SDM industri (dan) anggaran ekonomi sebesar Rp 1,82 triliun yang difokuskan untuk mengakselerasi pertumbuhan dan daya saing sektor industri manufaktur,” jelas Agus.

Agus juga menjelaskan ada 3 komponen utama dalam penggunaan anggaran 2026 meliputi belanja pegawai mencapai Rp 1,08 triliun, belanja operasional Rp 373,5 miliar, dan belanja non operasional Rp 1,05 triliun. Belanja non operasional terdiri atas belanja reguler sebesar Rp 385,7 miliar dan belanja prioritas nasional sebesar Rp 661,6 miliar.

Berikut rincian kegiatan prioritas penggunaan anggaran Kemenperin 2026:

Penguatan IKM sebagai Rantai Pasok sebesar Rp 144,9 miliar, terdiri dari Penumbuhan Wirausaha Baru Rp 108 miliar, Fasilitasi IKM dalam Pengembangan Produk, Sertifikasi, Kemitraan, Akses Pasar, sebesar Rp 29,9 miliar dan Penguatan Sentra IKM Rp 7 miliar.

Kemudian, program hilirisasi Industri Berbasis SDA dan Pengembangan Industri Prioritas dengan anggaran Rp 136,1 miliar terdiri dari Pengembangan Industri Prioritas dengan anggaran Rp 117,6 miliar dan hilirisasi Industri Berbasis Sumber Daya Alam Rp 18,5 miliar.

Selanjutnya, Akselerasi Ekspor Produk dan Jasa Industri Rp 127,2 miliar terdiri dari Pembukaan Akses Industri Internasional dan Promosi Rp 118,9 miliar dan Fasilitasi dalam Rangka Peningkatan Investasi dan Ekspor Rp 8,3 miliar.

Lalu, Peningkatan Produktivitas Industri melalui Pemanfaatan Inovasi dan Teknologi Rp 100,7 miliar yang terdiri dari Restrukturisasi Mesin/Peralatan Industri Rp 76,4 miliar dan Penerapan Teknologi pada Sektor Industri Rp 24,3 miliar.

Ada juga program Memperkuat Pembangunan SDM Industri Rp 99,9 miliar terdiri dari Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi Industri Anggaran Rp 91,6 miliar untuk 21.785 orang juga Penguatan Infrastruktur Kompetensi Rp 8,3 miliar.

Selanjutnya program Akselerasi Industri Hijau Rp 18,8 miliar terdiri dari Pemenuhan Standar dan Prinsip Industri Hijau Rp 16,6 miliar dan Pengembangan Energi Baru Terbarukan Rp 2,2 miliar.

Kemudian program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri dan Pengembangan Industri Halal dengan anggaran Rp 28,6 miliar terdiri dari Business Matching Belanja Produk Dalam Negeri Rp 4 miliar dan Sertifikasi Produk Rp 12 miliar, Fasilitasi dan Pembinaan Industri Halal Rp 5,2 miliar dan Pameran Internasional Industri Halal Rp 7,4 miliar.

Terakhir, program Aglomerasi Industri melalui Perwilayahan Industri Rp 5,4 miliar terdiri dari Pengembangan dan Pembentukan Kawasan Industri Rp 2,1 miliar dan Fasilitasi Investasi dan Pengembangan Rantai Pasok Rp 3,3 miliar.

Read Entire Article