Universitas Ahmad Dahlan
Agama | 2025-09-04 10:16:55

Setiap tanggal 12 Rabiul Awal, umat Islam di seluruh dunia memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad saw., yang dikenal dengan Maulid Nabi. Momentum ini tidak sekadar mengenang sejarah lahirnya Rasulullah, tetapi juga menjadi ajang untuk meneladani akhlak mulia beliau dalam kehidupan sehari-hari. Peringatan Maulid Nabi mengingatkan kembali bahwa kehadiran Rasulullah merupakan rahmat bagi semesta alam, pembawa cahaya kebenaran, serta teladan utama dalam membangun masyarakat yang beradab, penuh kasih sayang, dan kepedulian sosial.
Lembaga Pengembangan Studi Islam (LPSI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menggelar pengajian dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad saw. dengan tema “Membumikan Spirit Maulid Nabi Muhammad saw. dalam Membangun Kampus yang Berdampak bagi Umat dan Bangsa”. Kegiatan ini dilaksanakan di Masjid Islamic Center pada Rabu, 3 September 2025.
Rektor UAD, Prof. Dr. Muchlas, M.T., dalam sambutannya menekankan pentingnya meneladani nilai-nilai yang diajarkan Rasulullah saw. Menurutnya, Nabi Muhammad adalah sosok yang penuh kasih sayang dan kepedulian terhadap sesama. Ia mengajak sivitas akademika UAD untuk melaksanakan pekerjaan dan belajar dengan rasa gembira, seraya menanamkan nilai-nilai utama Rasulullah: siddiq (jujur), amanah (dapat dipercaya), tabligh (menyampaikan kebenaran), dan fathonah (cerdas). Prof. Muchlas menambahkan satu nilai penting lainnya, yakni kepedulian sosial, yang menjadi inti akhlak Nabi dan relevan untuk diwujudkan dalam kehidupan kampus maupun bermasyarakat.
Sementara itu, H. Fathurrahman Kamal, Lc., M.Si. dalam tausiyahnya menyampaikan bahwa kehadiran Nabi Muhammad saw. adalah karunia agung dari Allah Swt. Rasulullah hadir sebagai rahmat dan cahaya bagi seluruh semesta, tidak hanya dalam dimensi biologis tetapi juga spiritual. “Nabi Muhammad adalah lentera yang menerangi, karena dari beliau kita diajarkan mengenai risalah yang membawa keselamatan,” ungkapnya.
Ia menekankan pentingnya nur (cahaya) dalam kehidupan, baik cahaya hati, pikiran, maupun tindakan. Kehadiran cahaya tersebut, lanjutnya, dapat menjadi pedoman bagi umat Islam dalam menata kehidupan yang lebih baik. Ia mengajak jamaah untuk mentransformasikan nilai-nilai kenabian ke dalam perilaku nyata, khususnya di lingkungan kampus UAD dan dalam kehidupan bermasyarakat. (Lin)
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.