Orangutan Tapanuli Kritis, Ahli Desak Kolaborasi untuk Wujudkan Koeksistensi

10 hours ago 1
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Upaya menjaga kelestarian orangutan tapanuli (Pongo tapanuliensis) tidak bisa berdiri sendiri. Diperlukan kolaborasi multipihak, pendekatan berbasis masyarakat, serta komitmen jangka panjang agar koeksistensi manusia dan satwa langka ini benar-benar terwujud.

Pada 2023, International Union for Conservation of Nature and Natural Resources (IUCN) mempublikasikan dokumen panduan tentang konflik dan koeksistensi manusia–satwa liar. Dokumen ini menjelaskan berbagai langkah komprehensif dan efektif yang perlu dipertimbangkan sebelum menerapkan penanganan konflik serta koeksistensi manusia–satwa liar.

Indonesia merupakan salah satu negara dengan keanekaragaman hayati terkaya di dunia, termasuk rumah bagi orangutan tapanuli. Satwa ini baru diakui sebagai spesies terpisah pada 2017 dan menurut Daftar Merah IUCN berstatus kritis, dengan populasi hanya sekitar 577–760 individu yang seluruhnya hidup di Hutan Batangtoru, Sumatera Utara.

Direktur Konservasi dan Genetik Ditjen KSDAE KLHK, Nunu Anugrah, mengatakan tantangan konservasi orangutan tapanuli kian kompleks. Fragmentasi dan penyempitan habitat, perburuan, perdagangan ilegal, isolasi populasi, risiko penyakit, serta rendahnya kesadaran publik masih membayangi upaya perlindungan.

“Pemerintah Indonesia telah melindungi orangutan tapanuli secara hukum melalui Peraturan Menteri Lingkungan Hidup 2018," ujarnya dalam diskusi Peluang Koeksistensi dalam Upaya Konservasi Orangutan Tapanuli, Kamis (5/9/2025).

Nunu menambahkan, pemerintah telah menjalankan berbagai inisiatif seperti restorasi habitat, perlindungan populasi, rehabilitasi, pengawasan dan penegakan hukum, serta edukasi publik.

Peneliti BRIN, Wanda Kuswanda, mengingatkan habitat orangutan tapanuli terfragmentasi dalam tiga blok dengan luas efektif 138.435 hektare. Satwa ini kerap tertarik pada tanaman warga sehingga memicu konflik.

“Upaya mitigasi konflik antara manusia dan orangutan tapanuli harus menjadi prioritas multipihak. Prinsip dasarnya adalah keselamatan bagi manusia dan orangutan,” kata Wanda.

Menurut Wanda, mitigasi konflik bertujuan mengurangi risiko kerugian kedua belah pihak. “Terwujudnya koeksistensi sangat bergantung pada kita sebagai manusia yang diberi amanah sebagai khalifah di bumi, dengan menyetarakan kepentingan manusia dan kebutuhan orangutan,” ujarnya.

Direktur Eksekutif Belantara Foundation, Dolly Priatna, menekankan perlunya mengubah konflik menjadi peluang melalui pendekatan Conflict to Coexistence (C2C). “Koeksistensi membutuhkan perencanaan tata guna lahan berkelanjutan, keterlibatan masyarakat, manajemen konflik, penegakan hukum, riset, serta kebijakan yang konsisten. Kunci keberhasilan ada pada kolaborasi lintas sektor,” katanya.

Menurut Dolly, kolaborasi mencakup pemerintah, akademisi, pelaku usaha, LSM, masyarakat lokal, dan media. “Dengan komitmen jangka panjang, kita bisa menciptakan lingkungan di mana manusia dan orangutan hidup berdampingan,” ucapnya.

Direktur Hubungan Eksternal PT Agincourt Resources, Sanny Tjan, menambahkan keberhasilan konservasi tidak lepas dari kontribusi semua pihak. Ia menekankan perlunya konsep pentahelix yang menyinergikan akademisi, dunia usaha, komunitas, pemerintah, dan media.

Antropolog Universitas Indonesia, Sundjaya, menilai pemahaman sosial budaya masyarakat sekitar hutan juga penting. “Metode etnografi dapat memperkuat strategi berbasis komunitas. Pengetahuan dan budaya lokal mendorong partisipasi aktif masyarakat adat dalam pelestarian orangutan tapanuli,” ujarnya.

Dengan status kritis dan habitat yang makin terdesak, kolaborasi multipihak dinilai bukan hanya pilihan, melainkan keharusan.

Read Entire Article