Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Taruna Ikrar di Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (21/3/2025) malam WIB.
REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA — Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI, Prof Taruna Ikrar menegaskan, lembaganya masih melakukan pengujian laboratorium terhadap nampan atau food tray yang digunakan dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Uji lab tersebut dilakukan mengingat sebelumnya ada laporan yang menduga jika sebagian nampan yang diimpor dari China tersebut mengandung minyak babi.“BPOM saat ini sedang melakukan pengujian terhadap tray MBG, namun hasilnya belum keluar,” ujar Taruna saat dikonfirmasi Republika, Ahad (7/9/2025).
Pada rapat dengar pendapat (RDP) dengan DPR beberapa waktu lalu, Taruna juga telah menyampaikan hal yang sama. Proses pengujian masih berlangsung karena harus melalui sejumlah tahapan laboratorium.
Sebelumnya diberitakan, BPOM telah menindaklanjuti isu ini sejak informasi pertama kali beredar di media sosial. Sampel food tray yang diimpor dari China itu kini sedang diperiksa dengan metode swab test hingga uji DNA untuk memastikan apakah ada kandungan babi di dalamnya.
“Ini sudah jadi atensi Istana, bahkan laporan langsung disampaikan kepada saya oleh Menko Perekonomian Pak Airlangga Hartarto dan Kepala Komunikasi Presiden, Pak Hasan Asnik. Laboratorium kami siap untuk mendeteksi glycerin, gelatin, maupun DNA babi,” kata Taruna.
Ia menambahkan, meski aspek halal-haram bukan domain BPOM, namun isu ini tetap menjadi perhatian besar mengingat mayoritas masyarakat Indonesia beragama Islam. Karena itu, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH), Badan Gizi Nasional (BGN), serta Kantor Komunikasi Presiden.