President of Palestinian National Initiative, Dr. Mustafa Al-Bargouti (tengah), Direktur Yayasan Persahabatan dan Studi Peradaban (YPSP) asal Gaza, Ahed Abu al-Atta (kanan) dan Ustaz Fahmi Salim Lc (kiri).
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — President of Palestinian National Initiative, Dr. Mustafa Al-Bargouti mengingatkan pemerintah dan rakyat Indonesia agar tidak mengeluarkan warga Palestina dari negerinya dengan alasan apapun termasuk alasan kemanusiaan dan medis. Dia menilai, jika Indonesia mengeluarkan warga Palestina dari negerinya, artinya Indonesia dibodoh-bodohi Israel.
Mustafa pun menyampaikan empat permintaan kepada seluruh pemimpin dan rakyat Indonesia. Pertama, jangan sampai Indonesia menerima atau menyetujui upaya pengusiran paksa rakyat Gaza dari Palestina dengan dalih dan alasan apapun, termasuk alasan kesehatan, kemanusiaan dan medis sehingga mereka ditempatkan di Indonesia.
"Jangan sampai Indonesia dibodoh-bodohi untuk menerima dan menampung rakyat Palestina dengan alasan kemanusiaan dan alasan pengobatan medis karena Indonesia sudah membangun dua rumah sakit di Gaza dan bisa membangun yang ketiga dan seterusnya," kata Mustafa saat berbicara dalam konferensi pers 'Situasi Terkini Palestina' di Jakarta, Selasa (2/9/2025)
Mustafa menegaskan, Palestina tidak perlu mengirim warganya keluar dari Gaza sampai ke Indonesia. Dia menjelaskan, hal tersebut merupakan salah satu taktik busuk dan jahat dari pemerintah Israel.
Ia mengatakan, permintaan yang kedua adalah rakyat dan pemimpin Indonesia sudah sewajibnya untuk menolak normalisasi politik dengan Israel, apapun alasannya tidak bisa diterima. Menurut dia, Israel adalah negara yang jelas-jelas melanggar hak asasi manusia (HAM) dan melakukan banyak kejahatan.
"Kami tidak membenarkan adanya dialog-dialog antara rakyat Indonesia dengan rakyat Israel, kunjungan seperti itu juga tidak bisa diterima akal sehat karena tidak bisa mengharapkan (setan) dan dilarang berdialog dengan setan," ujar Mustafa.