
SEJUMLAH organisasi kemahasiswaan di Jayapura, termasuk HMI, GMKI, GMNI, dan PMKRI, menggelar aksi damai di halaman gedung DPR Papua, Senin (1/9), untuk menyampaikan berbagai aspirasi rakyat Papua.
Massa awalnya berkumpul di Taman Imbi Jayapura untuk melakukan demonstrasi. Namun, aksi tersebut sempat dihadang aparat kepolisian sebelum akhirnya diarahkan menuju gedung DPR Papua.
Salah seorang orator menyampaikan keprihatinannya atas upaya penghadangan itu. Ia menegaskan aksi yang dilakukan bersifat damai dan tidak mengandung unsur anarkis, sehingga tidak seharusnya dihalangi aparat keamanan.
Ketua DPR Papua Denny Hennry Bonai bersama Wakil Ketua I Herlin Beatrix Monim dan Wakil Ketua III Supriadi Laling menemui massa aksi. Setelah melalui proses negosiasi, mahasiswa akhirnya diperbolehkan menyampaikan aspirasi langsung di halaman kantor DPR Papua.
Dalam orasi perwakilan HMI, mahasiswa menilai kondisi Indonesia saat ini sangat memprihatinkan. Kekayaan bangsa disebut dikuasai segelintir pihak, sementara kesejahteraan rakyat masih jauh tertinggal.
Menanggapi aksi itu, Ketua DPR Papua Denny Hennry Bonai menyampaikan apresiasi atas sikap damai para mahasiswa.
“Aksi hari ini berlangsung aman, damai, dan tertib. Ini menunjukkan penyampaian aspirasi di Papua bisa dilakukan secara bermartabat serta menghormati nilai demokrasi dan kearifan lokal,” kata Denny yang berasal dari Partai Golkar tersebut.
Sejak awal, lanjut dia, pihaknya berkomitmen bahwa setiap aspirasi rakyat harus diterima dengan pendekatan persuasif, dialogis, dan tanpa kekerasan.
"Hari ini terbukti, aparat keamanan melakukan pengawalan secara humanis, sementara DPR Papua membuka ruang komunikasi. Inilah kunci meredam potensi konflik, melalui dialog, keterbukaan, dan sikap saling menghormati," ucapnya.
Denny menegaskan DPR Papua telah menerima dokumen berisi tuntutan mahasiswa. Pihaknya berkomitmen untuk menindaklanjuti tuntutan itu melalui pembentukan tim internal, rapat khusus, hingga penyampaian rekomendasi ke pemerintah pusat agar ada tindak lanjut secara nasional.
“Setiap aspirasi rakyat akan kami terima dengan pendekatan persuasif dan dialogis. Aspirasi mahasiswa ini menjadi perhatian serius DPR Papua, dan kami akan memastikan ada mekanisme resmi yang membahasnya di tingkat lembaga,” katanya.
DPR Papua juga, lanjut Denny, akan menjadwalkan agenda rapat khusus dalam waktu dekat, baik melalui rapat Badan Musyawarah dan rapat paripurna, untuk membahas isu-isu penting yang disuarakan mahasiswa.
"Kami ingin memastikan ada mekanisme resmi yang melibatkan semua fraksi agar aspirasi masyarakat mendapat tempat layak dalam proses politik dan pengambilan keputusan," pungkasnya. (H-2)