Rekaman video aksi penembakan gas air mata ke dalam area kampus yang dilakukan petugas kepolisian, Senin (1/9/2025) malam.
REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Aksi penembakan gas air mata yang dilakukan petugas kepolisian kepada massa aksi yang berada di area dalam kampus Universitas Pasundan (Unpas) di Jalan Tamansari, Kota Bandung, Senin (1/9/2025) dini hari viral di media sosial. Petugas keamanan kampus menemukan 48 sisa proyektil gas air mata dan satu selongsong bekas.
Pantauan Republika, Selasa (2/9/2025), tidak ada aktivitas mahasiswa di kampus Unpas. Gerbang pintu masuk ditutup rapat-rapat oleh petugas dan beberapa petugas keamanan menjaga ketat area kampus. Diketahui mahasiswa melaksanakan kegiatan belajar mengajar secara daring.
Kepala Keamanan Kampus Unpad Rosid mengatakan kampus Unpas menjadi titik evakuasi dan medis bagi massa aksi yang mengalami kelelahan atau pingsan saat demonstrasi di Gedung DPRD Jabar yang berlangsung Jumat (29/8/2025) hingga Senin (1/9/2025) dini hari.
Ia menuturkan, massa aksi yang masuk ke kampus Unpas pada Senin (1/9/2025) malam hingga dini hari tidak hanya yang menjadi korban. Akan tetapi, seluruh peserta aksi masuk ke dalam kampus karena dipukul mundur oleh aparat kepolisian.
"Saya diperintah pimpinan karena kemanusiaan, dibuka aja (gerbang) gak papa tapi yang datang bukan korban aja jadi karena dipukul mundur dari Gasibu arahnya ke Dago, Sulanjana jadi ke sini. Semua itu bukan mahasiswa Unpas aja yang kumpul disini," kata dia.
Ia menuturkan mahasiswa berkumpul sekitar pukul 23.30 WIB. Rosid mengatakan sebelumnya Jalan Tamansari bawah diblokade oleh kumpulan massa aksi dan sekaligus terdapat pembakaran ban.
Rosid mengaku tidak melihat adanya mahasiswa yang melempar bom molotov kepada aparat kepolisian. Setelah itu, terdapat tembakan gas air mata ke area dalam kampus Unpas.